Monday, June 24, 2024

Pelajaran dari Drakor High School Return of a Gangster

Pelajaran dari Drakor High School Return of a Gangster


Adakah orang seperti saya, yang suka aja nonton drakor, tapi sekadar nonton, yang nggak pernah hafal siapa pemeran utamanya, yang nggak kenal siapa aja pemainnya? Saya yang hanya nonton sekadar buat menghilangkan jenuh, yang bahkan sebenarnya nggak tahu drakor terbaru dan yang update itu apa saja? 


Nah, kebetulan kemarin saya mengikuti drakor High School Return of a Gangster. Drakor ini menawarkan kombinasi antara aksi dan kehidupan Sekolah Menengah Atas. Dikutip dari laman yoursay.suara.com, drakor yang tayang perdana pada Rabu, 29 Mei 2024 ini merupakan adaptasi dari web novel dan webtoon karya Horol yang berjudul Jokokin Naega Godeunghaksaengyi Dweeotseumnida.


Yoon Chan Young memerankan dua karakter sekaligus, yakni sebagai Kim Deul Pal dan Song Yi Heun. Dua karakter ini benar-benar punya sifat yang sangat berlawanan. Kim Deul Pal merupakan gangster yang sangat ditakuti, dia jago bela diri dan olahraga, sedangkan Yi Heun merupakan seorang siswa SMA yang sangat lemah dan menjadi korban bullying di sekolahnya.


Meski seorang gangster, Kim Deul Pal yang berusia 47 tahun rupanya selalu menjunjung tinggil nilai keadilan dan punya impian besar untuk masuk universitas. Jadi, bisa dibayangkan Kim Deul Pal ini merupakan sosok pria matang yang bijak, jago berkelahi, dan punya impian yang tinggi. Dia nggak begajulan gitu, lho…haha. 


Nah, cerita dimulai ketika Kim Deul Pal bertemu dengan Yi Heun. Karena sering dibully dan merasa tidak punya teman, Yi Heun memutuskan bunuh diri dengan melompat dari jembatan penyeberangan. Kim Deul Pal berhasil menyelamatkan Yi Heun, tapi sayang ia sendiri menjadi korban dan meninggal. Uniknya, roh Kim Deul Pal justru masuk ke tubuh Yi Heun. Jadilah Yi Heun kerasukan arwah Kim Deul Pal. Dan, dari sinilah kisah menariknya dimulai.


Kim Deul Pal harus menjadi Yi Heun yang punya banyak sekali masalah. Ia berjanji akan membereskan masalah Yi Heun dan menyerahkan tubuh Yi Heun kembali setelah waktunya tiba. Yi Heun sempat mengatakan bahwa tidak ada yang bisa diubah dari hidupnya. Dia punya banyak sekali masalah, mulai dari bullying di sekolahnya, hingga ibunya yang mengalami gangguan psikologis cukup berat. Namun, Kim Deul Pal yakin bisa mengurus semuanya sehingga Yi Heun bisa kembali hidup normal seperti anak-anak seusianya.


Menariknya…

Tidak seperti drakor kebanyakan, setting drakor High School Return of a Gangster ini didominisi kehidupan sekolah. Topik familiar di kehidupan remaja diangkat dalam drama ini, salah satunya tentang bullying.


Bullying nggak hanya ada di drakor, di kehidupan kita, di dekat kita, di lingkungan sekolah kita pun bisa dengan mudah kita jumpai. Mirisnya, bullying tidak hanya dilakukan oleh para pelajar SMA, anak-anak usia SD pun melakukannya. Bahkan mereka tak segan menghabisi nyawa teman sekelasnya.


Yi Heun merupakan siswa SMA yang sering banget mendapatkan perlakuan kasar dari teman-teman di sekolahnya. Ketika roh Kim Deul Pal masuk dalam tubuh Yi Heun, ia bisa membalas perlakuan kasar teman-temannya. Bagian ini menjadi menarik dan bikin puas. Jujur, sangat sebal dengan anak-anak yang sok jagoan dan senang sekali membully temannya sendiri. Ketika korban bullying bisa membela diri dan melawan, rasanya pengin ngasih 10 jempol.


Hal menarik lainnya, arwah om-om gangster yang masuk ke dalam tubuh seorang remaja menjadi pencetus munculnya kelucuan dalam drakor ini. Bagaimana dia membiasakan diri dengan tubuh Yi Heun, juga dengan teman-teman sekelasnya, dan hal-hal yang baru diketahuinya saat menjadi pelajar SMA.


Yi Heun yang aslinya punya penampilan cupu seperti kebanyakan penggambaran anak sekolah korban bullying kemudian memangkas rambutnya dan mengubah penampilan hingga cara bicara dan postur tubuhnya. Pemainnya jago banget, sih. Semuanya diperankan dengan mulus.


Rasanya happy banget bisa melihat sosok Yi Heun yang dirasuki oleh arwah om-om Gangster…kwkwk. Dia yang awalnya lemah, kini jadi bisa membela dan menjaga dirinya dengan baik. Mana dia jadi bijak banget, lho.


Dalam drama ini, Yi Heun punya seorang teman yang pintar banget bernama Choi Se Kyung yang diperankan oleh Bong Jae Hyun. Se Kyung, meski pintar dan punya ayah seorang jaksa, tapi kehidupannya sangat memprihatinkan. Hidupnya selalu distir dan diatur oleh sang ayah. Ayah Se Kyung pengin anaknya selalu perfect. Dia hanya boleh belajar dan belajar. Bahkan di waktu kecilnya, Se Kyung kehilangan waktu bermainnya.


Melihat Se Kyung, rasanya kasihan banget. Saking takutnya dengan sang ayah, dia jadi sering menggigit kuku hingga jari-jarinya sampai berdarah. Ketika ketakutannya memuncak, ia bisa memukulkan kepalanya ke dinding hingga tak sadarkan diri.


Menariknya, Yi Heun dan Se Kyung akhirnya berteman kembali. Sosok Yi Heun yang dirasuki arwah om-om Gangster rupanya bisa membantu Se Kyung untuk lepas dari kendali ayahnya. Sek Kyung jadi merasa punya teman meski awalnya dia ragu dengan Yi Heun yang berubah sangat drastis.


Pelajaran yang Bisa Diambil

Saya menulis review dari drakor ini bukan hanya karena kisahnya bagus dan menarik, tapi karena banyak banget pelajaran yang bisa dipetik. Saya nggak bisa menjelaskan dengan detail para pemainnya karena memang saya tidak seberat itu mengangumi drakor. Saya harus membaca beberapa ulasan di internet sebelum menulis postingan ini. Namun, poin penting inilah yang pengin saya tuliskan.


Pertama, jika ada temanmu yang butuh dibantu, butuh didengar, tolong beri waktu meski hanya sedikit untuknya. Karena, perhatian kecil kita bisa sangat membantu bahkan dapat menyelamatkan nyawa seseorang. 


Yi Heun, sebelum memutuskan bunuh diri, dia mendatangi Se Kyung untuk meminta bantuan. Ia sangat berharap kepada Se Kyung karena ayahnya adalah seorang jaksa. Yi Heun pengin melaporkan teman-teman yang sering membully-nya di sekolah kepada komite kekerasan di sekolahnya, tapi Se Kyung tidak bisa membantu karena hubungan ia dan ayahnya juga sama sulitnya.


Kesalahannya, Se Kyung menanggapi permintaan Yi Heun dengan dingin bahkan mengusirnya. Inilah salah satu penyesalan terbesar Se Kyung saat itu. 


Ketika ada orang yang dibully, kita sering mengabaikan mereka. Coba lihat di sekolah-sekolah, berapa banyak guru yang benar-benar peduli dengan laporan muridnya? Beberapa kasus bahkan terasa janggal ketika ada guru malah membela para pembully. Ketika ada yang melapor, orang-orang sering menyepelekan dan menganggap bahwa itu hanya keisengan saja. Dianggap wajar dan minta dimaklumi, padahal korbannya bisa sampai meninggal hingga bunuh diri.


Kita nggak aware sama hal kayak gini. Masih kurang banget empatinya sampai akhirnya kejadian ada yang meninggal. Begitu juga dengan orang tua, coba sering dengarkan anak-anaknya ketika bercerita. Kalau bukan orang tuanya, siapa lagi yang mau mendengarkan mereka? 


Jaga dan didik juga anak-anak kita dengan baik. Pasti nggak asing dengan komentar netizen yang seperti ini, "Tolong jaga dan didik anaknya dengan baik supaya nggak menyakiti anak orang apalagi sampai membunuh temannya sendiri."


Karena bagaimanapun, orang tua itu sekolah pertama buat anak-anaknya. Ketika ada yang salah dengan anak kita, coba berkaca pada diri sendiri, kira-kira bagian mana nih yang terlewat? Pasti ada kesalahan dari kita yang bikin anak-anak jadi nggak baik sama teman-temannya.


Sekolah bukan bengkel, begitu juga dengan pesantren. Orang tua yang nggak mau capek mengurus anaknya hingga 15 tahun, maka anak itulah yang nanti akan bikin capek orang tuanya. Kalimat ini yang bikin saya selalu merasa 'dipuk-puk' setiap menghadapi anak-anak. Sabarin prosesnya. Jangan sampai nanti kita malah lebih capek dari ini.


Kedua, anak-anak punya keinginan dan kehidupannya sendiri. Bayangin aja, Se Kyung itu nggak boleh main dan jalan-jalan saking diaturnya sama sang ayah. Ibunya juga nggak tinggal bersama mereka. Jadi, kayak anak broken home gitu. 


Se Kyung bahkan nggak bisa naik sepeda sama seperti saya…kwkwk. Ketika bertemu Yi Heun dalam versi om-om gangster, dia senang banget dan merasa punya teman. Ketika diajak jalan-jalan, dia terperangah sampai melongo…kwkwk.


Ayahnya pengin yang terbaik buat Se Kyung, tapi cara dia tidak tepat. Yi Heun pernah bilang, memangnya nggak aneh ada anak yang takut sama ayahnya sendiri? Ya jelas anehlah. Ketemu ayahnya aja sampai bikin dia gemetar dan stres saking traumanya.


Tapi, Yi Heun bilang ke Se Kyung, ayahnya nggak salah. Dia hanya nggak tahu cara memperlakukan anaknya dengan baik karena dia nggak mendapatkan itu dari orang tuanya. Jadi, coba ajari dan beri tahu ayahmu cara lain untuk menyayangi anaknya. So Sweet banget nggak sih? Huhu. 


Buat orang yang mungkin punya 'retak' dengan orang tuanya, drakor kayak gini serasa menyayat hati banget. Orang-orang mungkin akan bilang, jangan membenci orang tua, maafin mereka, bla bla, tapi teman-teman harus tahu bahwa yang namanya trauma ya tetap trauma. 


Kita bisa dengan mudah memaafkan, tapi proses sembuhnya itu nggak bisa sebentar apalagi mudah. Terutama ketika orang tua kita sampai saat ini masih melakukan hal yang sama. Kita akan memilih menjaga jarak dibanding dekat, tapi malah ribut. Sadar banget, seburuk apa pun orang tua kita, kita tetap wajib berbakti dan berbuat baik. Namun, yang namanya sudah 'retak', akan susah diperbaiki lagi.


Ketiga, jangan takut untuk bicara apa yang kita mau dan inginkan. Se Kyung ini takut banget sama ayahnya sampai-sampai dia nggak bisa memutuskan buat dirinya sendiri. Semua distir oleh ayahnya. Apa-apa nggak boleh, bahkan ketika dia berteman dengan Yi Heun, ayahnya kesal banget sampai-sampai Yi Heun mau dipenjarakan. Ampun, kesel banget sama bapaknya Se Kyung…kwkwk.


Setelah berteman dengan Yi Heun, Se Kyung jadi berani bicara dan mengutarakan keinginannya. Dia memutuskan kerja paruh waktu supaya mandiri, tapi dengan tetap menghargai dan hormat kepada ayahnya. Dia membela Yi Heun dan membantunya supaya tidak masuk penjara. Dia menjadi pemberani tanpa harus durhaka kepada ayahnya. Memang dasar ayahnya aja yang naudzubillah…huhu.


Keempat, pilihlah teman-teman yang tepat. Jangan asal memilih teman. Yi Heun beruntung bisa bertemu kembali dengan Se Kyung. Karena bantuan Se Kyung, kemampuan akademiknya meningkat. Yi Heun versi om-om Gangster ini rajin banget belajarnya. Dia pengin ketika Yi Heun kembali ke tubuhnya, ia bisa hidup normal sebagai manusia yang artinya minimal dia lulus SMA dengan baik dan masuk universitas.


Se Kyung juga beruntung bisa dibantu oleh Yi Heun sehingga ia bisa lepas dari traumanya. Mereka berdua sama-sama beruntungnya karena bertemu teman yang tepat.


Drakor ini hanya terdiri dari 8 episode, tapi endingnya sangat memuaskan. Di akhir, banyak sedih dan meweknya terutama ketika Se Kyung bertemu dengan Yi Heun yang asli. Sedih juga ketika arwah Kim Deul Pal mau bertukar tempat dengan Yi Heun, tapi akhirnya Yi Heun menolak. 


Ternyata, nonton drakor dapat hikmah juga, ya? huhu. Nggak berasa nulis sudah 5 halaman…haha. Semoga postingan ini bermanfaat. Jangan lupa untuk menjadi orang tua yang baik buat anak-anak kita.


Salam hangat,