Photo by Havilah Galaxy on Unsplash |
Bagaimana rasanya menjadi orang yang suka overthinking? Semua hal sepele dibikin rumit. Semua masalah kecil dibesar-besarkan. Berbicara kepada diri sendiri ke sana kemari, tanpa peduli apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Jadi overthinking itu nggak enak. Percaya, deh. Buat kamu yang merasa terkurung dalam situasi yang seperti ini, sulit berpikir positif, apa-apa bawaannya negative thinking terus, mending mulai sekarang diubah lagi cara berpikirnya. Nggak semua hal yang kamu takutkan bakalan terjadi, kok. Kadang, ada hal-hal yang meleset dari perkiraan kita. Jadi, kenapa mesti berburuk sangka pada semua hal yang belum terjadi? Nggak seharusnya kita menghabiskan waktu untuk memikirkan hal yang tidak perlu.
Waktu Ibu sakit dan terkena serangan stroke pertamanya hingga tidak sadarkan diri, rasanya nggak bisa berpikir selain merasa takut dan berkata pada diri sendiri, 'saya nggak pernah siap dengan keadaan seburuk ini. Saya nggak siap dengan semua hal yang serba mengejutkan, apalagi menyangkut kondisi buruk yang terjadi pada orang tua.'
Namun, makin ditangisi, makin buntu saja pikiran. Makin nggak bisa ngapa-ngapain sampai mual-mual. Akhirnya, saya memilih menerima semuanya dengan lebih lapang. Menerima keadaan buruk yang tidak pernah saya kehendaki, tapi Allah menginginkan semuanya terjadi.
Beberapa hari setelah tiba di Malang dan menemani Ibu di Rumah Sakit, suami sudah bilang bakalan balik ke Jakarta dalam waktu yang lebih cepat. Entah sehari atau dua hari kemudian. Kondisi Ibu waktu itu belum pulih. Ibu sudah sadar, tapi masih dirawat. Saya dan Kakak mesti bergantian menjaga karena nggak mungkin orang lain yang masuk ke ruang rawat inap. Aturan di ruang stroke cukup ketat sehingga tidak diizinkan terlalu sering ditunggu oleh orang yang berbeda.
Dan lagi, rasanya belum siap pulang kalau Ibu belum kembali ke rumah dalam kondisi yang stabil. Sempat bilang sama suami, saya nggak bisa mikir untuk saat ini. Maunya makan es krim dan menjalani semuanya dengan baik di waktu-waktu yang serba terbatas. Dijalani saja dulu, nggak mau berpikir begini dan begitu karena kenyataannya saya nggak cukup pintar buat mencari solusi.
Saya pasrahkan semuanya pada Allah. Dia yang membuat masalah atau musibah menimpa keluarga kami, maka hanya Dia pula yang dapat menyelesaikannya. Setiap salat saya berdoa dan percaya dengan yakin bahwa Allah akan memberikan solusi atas semua masalah yang sedang kami hadapi.
Qadarallah, siangnya ada chat dari dokter mengenai kondisi Ibu yang dibolehkan pulang bahkan sejak hari sebelumnya. Bersyukur sekali rasanya, meski tidak bisa menemani lebih lama, setidaknya Ibu bisa istirahat di rumah. Kakak saya juga nggak akan terlalu repot karena sebelumnya mesti bolak balik RS dengan kondisi punya balita.
Hari-hari berikutnya, Ibu mengalami banyak perubahan yang baik. Bahkan di hari sebelum saya berangkat dan kembali ke Jakarta, Ibu mau jalan kaki sambil dipapah. Benar, kan? Ketika kita menyerahkan semuanya kepada Allah, ketika kita sudah berusaha dan kemudian pasrah, Allah bakalan menyelesaikan semuanya. Nggak mungkin Allah zalim sama kita. Nggak mungkin juga Allah membebankan masalah melebihi kekuatan kita.
Cara Membangun Pikiran Positif di Saat Sulit
Berpikir positif di saat sulit merupakan salah satu hal yang sangat dan sangat tidak mudah. Ketika semua baik-baik saja, kita bisa dengan tenang mengatakan aku berbaik sangka kepada semua ketentuan Allah. Namun, di saat yang serba nggak mudah, ada masalah, ada musibah, diuji dengan hal-hal yang di luar kendali manusia, rasanya nggak akan mampu berpikir positif. Sama sekali nggak mungkin. Apalagi bagi orang yang suka overthinking, sudah, deh, bakalan kelar urusan saking paniknya.
Hei, kita hidup tidak bergantung pada kemampuan sendiri. Bahkan untuk urusan sepele semisal mengatur ritme jantung pun mesti Allah yang atur dan kehendaki. Jadi, kenapa kita mesti khawatir berlebihan ketika diuji oleh Allah? Apakah Allah akan meninggalkan kita? Sama sekali nggak, kok.
Bangunlah rasa percaya dan yakin bahwa semua akan baik-baik saja atas izin-Nya. Allah tentu sangat paham apa yang terbaik bagi kita sehingga mustahil kita ditelantarkan begitu saja ketika sedang mengalami musibah.
7 Cara Berpikir Positif, Tidak Semua yang Kita Takutkan Akan Terjadi
Apa yang kita pikirkan, tidak sepenuhnya akan terjadi. Jika demikian, kenapa tidak belajar berbaik sangka saja kepada Allah? Bukankah Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya?
Jika berpikir baik dapat memperbaiki keadaan, minimal kita bisa hidup menjadi lebih tenang sambil menjalani semua kesulitan, kenapa mesti mengurung diri dalam pikiran negatif? Tidak semua hal bisa kita kendalikan, tapi tentu Allah punya kendali atas semuanya.
1. Jangan Menggantungkan Kebahagiaan Kepada Orang Lain
Meski itu adalah pasangan kita sendiri. Jangan pernah bergantung pada orang lain. Jangan menggantungkan kebahagiaan kepada mereka yang entah di waktu yang tidak kita tahu bisa jadi malah membuat diri kecewa.
Ketika kita bergantung kepada makhluk, otomatis kebahagiaan kita tergantung juga padanya. Kenapa tidak membangun kebahagiaan kita sendiri? Allah nggak akan suka kalau kita terlalu berlebihan bergantung pada manusia. Suatu saat, kita akan kecewa. Bahkan bisa jadi sangat kecewa.
2. Pikiran Negatif Tidak Menyelesaikan Masalah
True? Pikiran negatif tidak pernah berdampak baik bagi kehidupan kita kecuali hanya memperburuk keadaan. Dulu, kamu pernah menjadi overthinking hingga membuat masalah sepele menjadi rumit. Namun, hari ini belajarlah untuk selalu berbaik sangka kepada semua hal. Baik itu tentang dirimu ataupun yang berhubungan dengan orang lain.
Makin negatif dan overthinking, makin buruk keadaan dan hati menjadi lebih gelisah. Mending lepasin saja pikiran negatif itu dan mulailah berpikir hal-hal yang baik yang bisa terjadi di waktu yang akan datang.
3. Yakinlah Semua Akan Baik-Baik Saja
Yakinlah bahwa semua akan baik-baik saja. Pikirkan kemungkinan baik yang bisa terjadi dan singkirkan kemungkinan terburuk yang bisa kamu pikirkan di saat menghadapi masalah. Tak semestinya kita membebani diri dengan keyakinan yang negatif. Punya masalah saja sudah berat, ditambah overthinking pula, makin rumit dan ribet saja masalahnya nanti.
Please, belajarlah mengatakan pada diri sendiri, di saat yang sulit sekalipun, semua akan baik-baik saja. Nggak masalah merasa sedih dan buruk, tapi semua akan baik-baik saja. Ada Allah. Kamu nggak sendirian, kan?
4. Menerima Keadaan dengan Hati Lapang
Ketika sedang tertimpa musibah, pasti rasanya nggak enak. Nangis seharian. Makan nggak enak, bahkan nggak sadar kalau belum makan. Dalam kondisi sesulit itu, tidak seharusnya kita menolak masalah atau keadaan yang buruk.
Apa yang sudah terjadi merupakan takdir. Yakinlah semua takdir Allah itu baik, sebab tidak ada keburukan yang bisa disandarkan kepada-Nya. Artinya, semua hal yang saat ini terlihat nggak nyaman, bikin nangis nggak habis-habis, insya Allah punya hikmah dan tujuan yang baik ke depannya nanti. Jadi, yuk, diterima dulu masalahnya dengan sabar, kemudian berdoalah kepada Allah. Itulah yang diajarkan di dalam Islam.
Ketika kita bisa menerima semuanya, menerima yang buruk dan juga yang baik, insya Allah kita akan terhindari dari sikap menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain, apalagi Tuhan.
5. Jalani Sesuai Alurnya
Ketika melihat Ibu tidak sadarkan diri di bangsal rumah sakit, hati mulai bertanya-tanya, kenapa bisa sampai kejadian seperti ini? Namun, saya sadar betul, semua hal hanya terjadi kalau Allah mengizinkan.
Maka, saya mencoba untuk mengikuti alurnya. Jalani saja dengan baik semaksimal yang kita bisa. Ikhtiar lewat perantara medis dan juga berdoa kepada Allah. Kita nggak bisa mengubah semua hal sesuai dengan yang kita mau dan inginkan. Kalau Allah berkehendak yang di luar kemauan kita, kita mesti menerimanya dan ikuti saja jalannya. Yakinlah, Allah akan menolong.
6. Jangan Berandai-andai Jika Begini dan Begitu
Kebanyakan orang yang overthinking sering berandai-andai ketika menghadapi suatu masalah. Bagaimana kalau keadaan memburuk, nggak sesuai harapan, atau sejenisnya. Pikirannya jalan ke mana-mana, terutama menjadi negative thinking. Stop, kitalah yang dapat mengendalikan pikiran sendiri.
Jangan berandai-andai jika begini dan begitu. Namun, cobalah lakukan hal terbaik yang bisa dikerjakan saat itu juga tanpa banyak berpikir ke depannya akan seperti apa. Jangan takut. Jangan khawatir, toh semua milik Allah. Semua hanya titipan. Jika ada yang terjadi di luar kendali manusia, memang itu sudah jadi fitrahnya kita sebagai hamba yang tidak berdaya kecuali atas pertolongan-Nya.
7. Tidak Butuh Penilaian Orang Lain
Waktu Ibu dirawat kemarin, banyak banget pelajaran berharga yang saya dapatkan. Salah satunya jangan terlalu peduli dengan penilaian orang lain. Kita yang menjalani semua kesulitan, bukan mereka.
Jadi, ketika ada pendapat yang menyudutkan, nggak sesuai dengan yang telah kita usahakan, lepaskan dan tetaplah melangkah ke depan. Fokus kita adalah tentang masalah kita, tentang ibu saya misalnya, tentang kesembuhan beliau, bukan tugas saya memenuhi keinginan orang lain yang memaksa mau menjenguk, padahal nakesnya melarang.
Nggak masalah orang lain nggak setuju. Itu bukan urusan kita dan tidak perlu dipikirkan serius. Karena sampai kapan pun pasti akan ada saja orang yang tidak menyukai kita, bahkan meski tanpa alasan.
Buat kamu yang suka overthinking, sedang mengalami kesulitan, dan berusaha keras untuk melewati semuanya dengan baik, percayalah bahwa semua hal terjadi bukan atas kendali kita, tapi atas kehendak-Nya. Jangan takut melangkah ke depan, jangan pedulikan omongan orang lain yang menjatuhkan. Kita mesti tahu betul dan yakin dengan keputusan yang kita ambil, kemudian berpikirlah yang baik karena Allah tentu sesuai dengan prasangka kita. Percayalah, Allah nggak akan zalim pada hamba-Nya apalagi jika kamu taat dan tidak ingkar :)
Salam hangat,
Sering banget negative thinking akhir" ini, serem dan masih berusaha saya kendalikan. Pasrah kepada Allah pastinya yang utama memang
ReplyDeleteMbak Muyasss. Berasa nemu artikel yg pas banget apa yg lagi aku alami. Makasih ya mbak. Semoga Ibu lekas sehat dan pulih lagi, ya.. Segala sesuatu memang harus diserahkan sepenuhnya kepada Allah. 💙
ReplyDeleteNah,tahun 2022 aku berusaha banget nih,untuk bisa berusaha lapang dada atas semua yang terjadi dalam kehidupanku.
ReplyDeletePernah ada yg menasehati begini, kenapa kita harus marah di saat Allah mau mengambil milikNya.
ReplyDeleteLangsung jleb memang, tapi jujur sulit banget utk belajar menerima itu. Pelan-pelan aku mau coba. Supaya bisa ikhlas di saat Dia mau mengambil milik Nya.
beberapa bulan lalu, aku sempet sediih, marah, dengan salah satu provider investasi di Inggris, tempat aku sempat menanamkan saham di sana. Singkat cerita uangku ntah kemana, dan belum ada solusi hingga skr. Kecewa , marah udah pasti. Tapi saat membaca kembali nasehat di atas, aku tahu hrs belajar ikhlas mba. Ga ada sesuatu yg bener2 milik kita sebenernya. Jadi harus belajar utk melepaskan. Kalo memang ga bisa balik, ya sudahlah.. berarti rezeki kita blm di sana. Kalo utk urusan harta, agak lebih gampang mengikhlaskan. Mungkin Krn semua itu msh bisa dicari dan diusahakan.
Tapi aku masih hrs belajar ikhlas lebih sering lagi utk merelakan kalo yg pergi anggota keluarga :(.
pikiran nengatif ini lah yang kadang masih buat saya suka terjebak dalam ketidakbahagiaan. Padahal belum tentu itu yang terjadi
ReplyDeleteMasyaAllah terimakasih banyak bun selalu mengingatkan
ReplyDeleteKalo masalah udah datang kadang rasa down yang ditonjolkan banget, tapi sekarang terus berusaha untuk mengingat semua poin yang ada diatas
Kalo saya kadang sampai harus berulang kali bicara di hati mensugestikan "semua akan baik baik aja"
Lekas membaiknya ibundanya ya mba.. aku lagi di fase ini nih mbak.. intinya jangan takut melangkah untuk ke depan dan selalu yakin ya. Masya Allah
ReplyDeletesetuju banget nih Mbak, serahkan semua pada Allah karena masalah muncul dan solusinya pun juga berasal dariNya ya. Semakin kita berpikir berlebih, overthinking yang ada malah jadi negatif ya, malah jadi memperkeruh semuanya saja :(
ReplyDeletesemoga kita semua sehat-sehat ya :)
Overthinking itu memang bikin masalah menjadi rumit. Dulu sering banget kaya gitu. Tetapi setelah banyak baca buku dan menonton video tentang motivasi perlahan mulai menghilangkan overthinking. Kalau ada masalah ya hadapi saja dengan pikiran positif dan meminta bantuan sama Allah untuk menyelesaikannya.
ReplyDeleteMasya Allah semua itu kembali dari diri sendiri ya kak. Tapi emag sih, fikiran alam bawah sadar itu membawa dampak baik dan buruk kedepannya kak. Semoga di tahun ini selalu berfikir positif lebih baik lagi untuk kedepannya.
ReplyDeletePenting banget nih selalu berpikir positif sesulit apapun keadaan yang kita alami. Semoga kita semua diberikan pikiran yang selalu husnudzon ya mba.
ReplyDeleteSemoga di tahun yang baru ini bisa menghadirkan pikiran positif..
ReplyDeletewalaupun sebenernya ada teman-teman di sekitar yang vibesnya negatif, entah sering nyindir atau nyinyir
perlu dibiasakan ini...