Photo by Kelly Sikkema on Unsplash |
Saat ini, kita tidak bisa memungkiri jika teknologi menjadi salah satu hal yang cukup dominan dalam kehidupan anak-anak. Kalau dulu, kita baru kenal dan punya handphone di usia dewasa, bahkan saya baru punya handphone sendiri setelah menikah. Sedangkan anak-anak sekarang, dari mereka masih bayi pun sudah tahu dan mengenal yang namanya teknologi dari orang tuanya.
Bagi saya, dunia maya bukan hal yang mesti benar-benar anak-anak hindari. Saya lebih senang mengedukasi mereka tentang manfaat positif serta dampak negatif dari internet sejak dini. Karena mau nggak mau, anak-anak akan tahu semuanya. Pilihannya hanya ada dua, mereka tahu informasi itu dari kita sebagai orang tua atau justru dari teman-temannya di sekolah.
Saya senang, seiring berjalannya waktu, setelah anak-anak mulai sekolah, bahkan setelah melewati masa pandemi yang lumayan berat, mesti berinteraksi dengan gadget dan memakai laptop untuk belajar online setiap hari, anak-anak masih bisa dikontrol ketika memakai internet. Bersyukur sekali karena nggak ada ceritanya mereka diam-diam membuka Youtube sendiri tanpa izin atau merengek memaksa minta nonton berkali-kali sampai lupa belajar. Saya sungguh merasa sangat lega.
Menggunakan Internet dengan Bijak
Anak-anak di rumah, meski bebas memegang gadget, tapi mereka sudah tahu batasan. Kapan mereka boleh meminjamnya dari saya atau mencari informasi di internet ketika dibutuhkan. Makanya saya katakan kepada anak-anak, kalian sudah tahu dan mengerti cara menggunakan internet sebagaimana mestinya, insyaallah. Jadi, tetap seperti ini. Walaupun internet itu berguna, tetap saja ada dampak negatif yang akan muncul ketika digunakan dengan tidak bijak.
Si sulung misalnya, dia senang sekali membuat permainan sendiri. Dia tidak serta merta punya ide sebanyak itu untuk membuat mainan bersama adiknya. Dari komik kesayangannya, akhirnya dia punya ide membuat permainan dibantu informasi dari internet. Meskipun butuh internet, tapi permainan yang dia buat betul-betul permainan sederhana yang membutuhkan gerakan fisik. Dan ketika bermain, mereka sangat menikmati itu.
Anak-anak yang diedukasi dengan baik, mengerti apa yang boleh dilihat dan tidak di internet, insyaallah akan mudah diarahkan. Mereka nggak akan melakukan hal-hal yang sudah kita larang karena paham apa alasan dan dampak negatifnya.
Berkali-kali pun saya dan suami tidak mengawasi anak-anak, mereka tetap menggunakan internet sebagaimana mestinya. Saya percaya pada mereka dan mereka pun mampu menjaga kepercayaan kami karena sudah tahu alasannya kenapa kami melarang ini dan membolehkan itu. Tak ada rasa penasaran karena semua informasi dijelaskan dengan baik sesuai usia mereka.
Game Dalam Pembelajaran Online
Selama pandemi, mau nggak mau, kita mesti selalu terhubung dengan internet terutama bagi anak-anak yang sudah sekolah. Sekolah dilakukan dari rumah, interaksi dihubungkan melalui internet baik dengan video call ataupun zoom. Nah, yang menarik adalah, ada game yang sering dibagikan oleh guru kepada murid-muridnya. Game edukasi yang saya maksud adalah Quizizz.
Quizizz merupakan web tool untuk membuat game interaktif yang banyak digunakan oleh para guru selama pembelajaran online. Sesuai dengan namanya, Quizizz merupakan kuis yang bisa dimainkan di mana saja dan kapan saja. Menariknya, dalam Quizizz terdapat skornya juga. Kalau lihat si Kakak ngerjain kuis di Quizizz, sudah pasti heboh banget bahkan sampai adiknya main juga walaupun dia masih TK…kwkwk.
Sejauh ini, saya merasa bahwa game nggak seluruhnya negatif terutama jika orang tua mau mengarahkan sejak dini dan juga menggunakannya sesuai kebutuhan. Hanya saja, kebanyakan yang kita lihat, anak-anak banyak yang jadi kecanduan, malas belajar, dan juga kurang berinterkasi dengan lingkungannya.
Itulah pentingnya peran orang tua dalam mengedukasi anak-anak sejak dini. Kita nggak bisa melepaskan anak-anak begitu saja terutama di zaman digital seperti sekarang di mana informasi mudah sekali didapatkan. Jangan sampai anak-anak tidak dibatasi dan tidak didampingi, ya.
Manfaat Bermain Game Bagi Anak
Seorang teman pernah bertanya kepada saya, kenapa anak-anak di rumah nggak senang main handphone? Apakah mereka nggak tahu apa itu game? Apakah mereka nggak diberi akses untuk menggunakan handphone saya dan suami?
Saya balas tertawa. Anak-anak di rumah bukan nggak tahu apa itu game. Seperti anak-anak normal pada umumnya, mereka juga senang sekali main game kalau diberikan kesempatan bermain. Hanya saja, kami sudah sepakat bahwa bermain game harus ada batas waktunya. Nggak boleh sampai kecanduan apalagi malas belajar.
Anak-anak saya sesekali juga bermain game. Namun, saya benar-benar memilih dan memilah permainan apa yang cocok bagi mereka. Mengingat game nggak selalu negatif dampaknya, ada juga, kok manfaat yang bisa kita dapatkan asalkan digunakan dengan tepat.
1. Mengembangkan Kemampuan Bahasa Asing
Saya punya keponakan yang sejak kecil senang sekali main game. Kemampuan Bahasa Inggrisnya sangat bagus hanya karena dia sering sekali memainkan game berbahasa Inggris. Bahkan saat ini dia sedang kuliah di bidang yang disukainya itu.
Main game dengan Bahasa Inggris tentu saja dapat melatih anak-anak mengenal kosa kata baru dan juga melafalkannya dengan benar. Pilihlah permainan yang sesuai dengan usia mereka dan jangan lupa dampingi mereka. Dengan bermain game, anak-anak akan belajar Bahasa Inggris dengan lebih menyenangkan tanpa harus duduk diam dan memperhatikan guru terus menerus.
2. Membantu Keterampilan Motorik dan Mengenalkan Teknologi
Bermain game terutama bagi anak usia sekolah dasar mampu meningkatkan fokus visual dan meningkatkan koordinasi antara tangan dengan mata. Permainan yang tepat mampu memperkuat keseimbangan dan ketangkasan manual.
Pasti kita sering melihat anak-anak usia dini sudah pandai sekali mengoperasikan laptop atau gadget, padahal di usia yang sama, kita tidak bisa melakukan itu. Kebayang dong kalau anak-anak diarahkan dengan tepat, kemampuan mereka akan jadi lebih bagus dan tentu saja baik sekali bagi perkembangan motoriknya.
3. Meningkatkan Kemampuan Membaca
Anak-anak usia TK bisa belajar membaca sambil bermain game edukasi. Anak-anak bisa belajar lebih asyik dan menyenangkan sambil bermain game ketimbang hanya duduk di kursi dan melihat papan. Sesekali, permainan edukasi sangat membantu kemampuan membaca mereka, lho.
Saat bermain game, anak-anak juga mesti membaca perintahnya dengan benar supaya bisa menjawab pertanyaan atau menyelesaikan misi. Dengan begitu, mereka bisa belajar membaca dan mengeja dengan lebih menyenangkan.
Memilih Game Edukasi di Plays.org
Bermain game dengan tetap didampingi oleh orang tua ternyata tidak hanya jadi sesuatu yang menyenangkan bagi anak-anak, tetapi juga dapat meningkat bonding di antara keduanya. Kita bisa memilih game edukasi yang sesuai dengan usia anak-anak dan tentu saja kita perlu membatasi waktunya.
Salah satu situs game online gratis tanpa iklan yang bisa kita coba adalah plays.org. Saya merasa tertarik karena game di situs ini bisa dimainkan di laptop tanpa harus membuat anak-anak menatap layar handphone terlalu lama. Kalau pakai laoptop, mainnya jadi lega, kan?
Situs ini memiliki banyak sekali kategori, tapi ada beberapa kategori yang menarik perhatian saya.
Alphabet
Game edukasi dalam kagetori Alphabet dapat dimainkan oleh anak-anak terutama usia TK hingga SD kelas bawah, ya. Di dalam permainan edukasi gratis ini, kita bisa belajar mengenal huruf kecil dan huruf besar. Selain itu, anak-anak juga bisa belajar menulis dan menggambar serta dapat mengucapkan huruf atau kosa kata secara lantang.
Game Alphabet ini cocok sekali untuk si bungsu yang sebentar lagi mau masuk Sekolah Dasar. Dia sedang berlatih menulis dan mengenal huruf terutama huruf besar. Karena ketika TK, anak-anak hanya dikenalkan dan dibiasakan menulis huruf kecil saja. Nah, dengan permainan ini, secara nggak langsung dia belajar mengenal huruf besar sekaligus berlatih membaca.
Salah satu permainan yang kami mainkan dalam kategori Alphabet adalah Alphabet Bubble Letter Match Game. Dalam permainan edukasi ini, kita bisa mencocokkan huruf dalam bubble dengan kosa kata yang ada di dalam peti. Setelah semua kata berhasil dicocokkan dengan huruf pertama yang ada di dalam bubble, anak-anak bisa belajar menyebutkan huruf-huruf awalan dan membaca kata dalam Bahasa Inggris.
Untuk level berikutnya, anak-anak hanya diminta memecahkan bubble berisi huruf sesuai dengan urutannya. Permainannya cukup sederhana terutama untuk anak usia TK, tapi sejujurnya ini menyenangkan dan dapat menjadi hiburan bagi mereka. Tahu sendiri, kan, belajar online itu capek sedangkan kalau masuk pun, mereka nggak bisa belajar dalam waktu yang lama. Pintar-pintar kita saja sebagai orang tua supaya lebih kreatif mencari permainan edukasi bagi mereka.
Math
Saya termasuk orang yang kurang bisa berhitung. Sejujurnya, saya nggak suka Matematika. Namun, lewat game edukasi yang ada di plays.org, kita bisa mengajari anak-anak berhitung dengan lebih menyenangkan.
Kategori Math atau Matematika berisi game edukasi Matematika yang dapat dimainkan oleh anak-anak. Mereka bisa belajar penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan yang lainnya.
Salah satu permainan yang kami mainkan dalam kategori Math adalah Ballon Pop Subtraction Game. Permainan ini merupakan permainan pembelajaran visual yang bisa membantu anak-anak mempelajari dasar-dasar pengurangan dengan meminta mereka meletuskan balon dengan lebah.
Permainan ini sangat menyenangkan karena sesuai dengan usia anak saya dan juga soal pengurangan yang nggak terlalu sulit. Anak saya bisa berlatih berhitung dengan lebih asyik tanpa tertekan. Semoga dia nggak seperti emaknya, ya…hihi.
Itulah beberapa manfaat positif dari game edukasi dan juga beberapa pilihan permainan yang bisa teman-teman coba di rumah. Belajar nggak melulu mesti duduk di bangku sekolah dan memperhatikan papan tulis, ada saatnya kita butuh cara lebih kreatif supaya anak-anak nggak bosan dan tetap semangat belajar. Dan lagi, supaya mereka juga tahu ternyata ada banyak game edukasi yang boleh dimainkan tentunya dengan tetap didampingi oleh orang tua.
Salam hangat,
Setujuuuu ... Aku ga melarang anak2ku main gadget. Malah mereka punya masing2. Tapiiii dari awal, aku selaku disiplinin mereka soal gadget. Hanya bisa weekend. Di hari lain ga boleh. Itu juga ada jam nya.
ReplyDeleteUtk amannya, aku juga link gadget mereka ke aplikasi family link. Jadi aku bisa tahu anak2 udh main berapa lama, buka apa aja, dan aku bisa matiin hp mereka even dr jarak jauh. LBH tenang jadinya.
Di zaman teknologi begini, ga seharusnya sih mereka dilarang. Justru anakku yg pertama jadi lancar BHS Inggris ya Krn dari youtube2 idola dia.tapi dari situ juga aku JD tahu kalo si Kaka ada kemampuan mudah menyerap BHS asing.
Naah plays org ini favoritku jugaa mbaaa 😄👍. Aku sering mainin games trutama model jadul kayak Solitaire, parking ATO mahjong 😄. Kdg kalo main Ama anak2 aku pilihin juga games yg bisa bikin mereka belajar tapi secara fun 👍
Wah bener banget, jangankan anak-anak... Aku juga masih suka main game heheh
ReplyDelete