Saya selalu mengatakan bahwa mengganti tema sebelum naskah selesai akan membuat kita tidak akan pernah menyelesaikan naskah. Meski nggak semua orang begini, tapi rata-rata akan kejadian juga. Terutama buat pemula seperti kita.
Sebenarnya apa sih yang membuat kita nggak bisa fokus dengan satu tema? Pasti ada alasannya, kan? Nggak mungkin tiba-tiba pengen ganti. Saya coba rangkum beberapa alasan yang sering disebutkan oleh teman-teman,
Tema pertama terlalu sulit dan butuh banyak referensi
Jadi, sebenarnya kita nggak siap menulis tema tersebut sebab kurang referensi. Pertimbangan ambil tema X kurang matang. Sehingga, kita merasa mati gaya di tengah jalan. Nggak tahu mau menulis apa selanjutnya. Nggak tahu gimana ngelanjutin naskahnya. Karena kurang referensi dan bahan. Masa iya diisi curhatan semua? Hihi.
Tema terlalu sulit juga bikin kita serba susah menyelesaikan naskah. Solusinya? Cobalah cari tema-tema yang kita kuasai. Tema sulit meski kelihatan bagus, tapi mungkin butuh waktu dan referensi yang cukup banyak dan makan waktu untuk mengumpulkannya. So, sambil tetap berlatih, ada baiknya kita kerjakan yang paling mudah dulu saja.
Tergoda dengan tema lain
Saking banyaknya ide, sampai nggak fokus ngerjain naskah satu, dan tergoda buat menulis yang lain. Ah, kayaknya ini lebih menarik, mending ganti aja! Sepertinya tema sebelumnya kurang bagus, saya pengen ubah aja, deh. Lagian baru selesai dua bab.
Karena nggak sabar dan mudah banget tergoda, akhirnya beralih menulis tema lain. Padahal, ujung-ujungnya akan sama aja. Nggak kelar juga. Nangis bombay akhirnya.
Solusinya, coba deh simpan dulu ide baru yang terlihat sangat menarik itu. Kemudian fokus lagi dengan naskah yang sedang diselesaikan. Inilah ujiannya buat penulis terutama pemula. Bisa setia nggak nih sama tema pertama atau mulai beralih dengan tema lain?
Jangan korbankan naskah pertamamu demi tema baru yang kenyataannya tak seindah yang kamu bayangkan...kwkwk. Jujur, hal seperti ini sangat merugikan buat kita. Karena jarang banget yang akhirnya dapat menyelesaikan naskahnya tepat waktu. Gara-gara nggak setia gini!
Kayaknya lebih cocok dijadikan fiksi daripada nonfiksi, so, saya rombak aja, deh!
Nah, ada juga yang mengatakan hal kayak gini. Udah nulis berapa halaman, kemudian diubah lagi naskahnya dari awal. Itulah kenapa, saat menulis kita dianjurkan untuk menulis aja, nggak usah ngedit kebanyakan. Karena akhirnya jadi nggak puas-puas sama naskah yang ditulis.
Akhirnya malah diubah dan bikin naskah nggak pernah beres. Tema pertama kamu sudah sangat menarik karena kamu memutuskan mengambil tema tersebut dengan banyak pertimbangan pastinya. Nggak asal ambil tema. Ini naskah pertama kamu. Maka kamu harus yakin tema itu memang layak diselesaikan dan jadi buku pertama yang berhasil diselesaikan.
Andai di tengah jalan ada jalan cerita yang menurut kamu agak ambyar, ya udahlah biarin dulu kemudian lanjutkan saja sampai selesai. Fokus dan fokuslah dengan tema pertama kamu. Jangan main ubah sana sini seenaknya.
Bagaimana supaya kita bisa fokus dengan satu tema?
Gimana caranya supaya kita bisa fokus dengan satu tema? Karena memang sangat tidak mudah menyelesaikan satu naskah hingga tuntas. Tapi, buat yang niat banget, sudah pasti hal semacam ini bukan halangan berarti.
Terus, bagi pemula, gimana caranya supaya bisa fokus menyelesaikan satu naskah hingga tuntas tanpa mengubah tema lagi?
- Cobalah lebih santai dan jangan terlalu banyak ambil target
Misal, hari ini kamu harus menulis 10 halaman, mesti isi blog dan blogwalking segala, kemudian harus edit artikel buat dikirim ke media. Kira-kira target sebanyak itu bakalan bikin stres nggak saking banyaknya? Sudah bisa ditebak kayaknya bikin ambyar...kwkwk.
Jadi, ketika kita menulis buku, coba jangan ambil target pekerjaan terlalu banyak. Biar bisa fokus dan disiplin dengan naskah yang sedang ditulis. Target hari ini cukuplah menulis 2 halaman. Besok 2 halaman berikutnya. Selingi dengan membaca buku. Asal rutin, insya Allah naskahmu akan segera selesai. Santai banget, kan?
- Pengen nulis buku atau sekadar ikut-ikutan teman?
"Kak, aku pengen jadi penulis kayak kakak."
Adek manis, hampir semua orang berkata seperti itu, tapi sedikit saja yang berhasil menyelesaikannya karena sejak awal niatnya aja udah kurang benar. Sekadar ikut-ikutan teman, biar keren, biar gaya, padahal, kalau bekal awalnya seperti itu, kena ombak kecil aja udah oleng itu impian!
Please, pahamilah bahwa menulis itu bukan hal mudah, tapi bagi yang serius, nggak akan ada masalah. Jadi, perbaiki dulu niat dan keinginannya. Saya percaya, bagi yang berusaha pastilah Allah kasih jalan.
Kalau sudah benar niatnya, dia pasti punya komitmen buat menyelesaikan naskahnya. Pokoknya kelarin dulu satu naskah. Masalah hasilnya bagus atau nggak, itu urusan belakangan. Penting dikerjakan dulu sampai tuntas. sebab apa? Sebab ini adalah impian kamu!
- Ngedit ada waktunya
Yups! Ngedit itu ada waktunya sendiri, kok. Jadi, kamu nggak perlu repot-repot ngedit naskah yang baru setengah jalan itu. Karena nanti bakalan bikin kamu galau dan ujungnya pengen mengubah tema atau jalan cerita, dll.
Ngedit itu sebaiknya dilakukan setelah naskah selesai. Kalau belum selesai, sudah pasti bakalan menyulitkan. Kalau saya biasanya edit naskah benar-benar setelah naskah selesai dan diendapkan beberapa hari. Nggak pernah langsung edit apa yang sudah ditulis kecuali buat postingan di blog. Kalau untuk naskah, karena panjang banget, saya memilih fokus selesaikan naskahnya dulu aja daripada pusing ngedit.
- Selesaikan satu naskah dalam satu waktu
Sehebat apa pun kamu, sebaiknya jangan mengerjakan dua naskah dalam waktu bersamaan. Meskipun alasannya biar nggak bosan, sebaiknya jangan lakukan itu. Hasilnya nggak akan maksimal dan biasanya nggak ada satu naskah pun yang selesai :D
Bukan saya yang bilang, mentor saya mas Ahmad Rifa’i Rif’an yang mengatakan hal ini. Saya dulu pernah mencoba juga, dan memang akhirnya gagal. Jadi, mending kerjakan satu naskah aja supaya lebih fokus.
Melihat buku-buku majang di Gramedia memang sering bikin kita pengen banget menulis buku. Tapi, kalau cara yang ditempuh keliru, sampai kapan pun nggak bakalan selesai naskah-naskahmu.
Orang lain mungkin bisa fokus kerjakan dua tema dalam satu waktu, kita? Mending cari jalan amannya aja. Nggak usah terlalu rakus dengan ide-ide yang berkeliaran di kepala. Cukup satu saja dulu. Karena ide sebanyak apa pun nggak bakalan berguna kalau nggak pernah kamu selesaikan hingga tuntas. Ide semenarik apa pun nggak bakalan jadi keren kalau sekadar dikerjakan setengahnya saja.
Jadi, ide paling bagus adalah yang bisa kamu tuntaskan naskahnya secara utuh. Semoga postingan ini membantu bagi teman-teman yang berencana menulis buku. Tetap semangat dan percayalah akan ada jalannya bagi yang mau bersungguh-sungguh.
Salam hangat,
Featured image: Photo by Vlada Karpovich on Pexels
membantu nih buat terus menulis. emang agak sulit sih
ReplyDeleteWahahaaha sepakat bgt sih ini, kl slsein satu2 dlu jgn semuanya mau dikelarin.. Malah nnti ujungnya berantakan karena keteteran. Sok bgt ini mah, pdhl nulis naskah buku aja blm pernah. Xixixi
ReplyDeleteSemoga ketularan mbak Muyas punya byk buku. Aamiin
Bener Mbak, memang harus fokus ya, satu-satu dulu supaya hasilnya maksimal. Bikin satu tema aja lumayan ya perjuangannya, apalagi disambi dengan tema yang lain. Duh jadi berasa diingetin nih, aku punya target pengen nulis buku solo, mudah-mudahan bisa tercapai tahun ini atau tahun depan hehe..aamiin.
ReplyDeleteBenar banget mbak, nulis itu bukan cuma kepengen doang, juga fokus dan tekun menyelesaikan. Tipsnya nendang banget buat eke yang kepengen nulis tapi entah deh kapan aksinya hihi
ReplyDeleteTipsnya bermanfaat banget untuk saya nih Mbak.
ReplyDeleteMenulis memang tidak semudah seperti dugaan selama ini, kalau lagi nggak ada ide, rasanya tuh gimana gitu. Adanya penyemangat dari teman atau komunitas benar-benar bisa membantu kita untuk terus nambah energi.
Terima kasih.
Setuju mbak, fokusnya satu per satu. Aku juga masih sering disorientasi (melihat rumput tetangga yang hijau hehehe). Pas ngerjain 1 dah jenuh, pindah ke yang lain. Alhasil malah gak kelar semuanya alias ambyar hehehe.
ReplyDeleteSepakat Mbak. Daku harus memperbaharui niat nih. Fokus menulis satu buku hingga kelar. Doakan ya Mbak.
ReplyDeleteMbak, aku pengen banget bisa nerbitin satu aja dulu buku. Aya Allah, kenapa susah ya mau memulai. Pernah mau bikin juga di tengah nemu tema lain jadi mikir kok kayaknya bagus nulis itu... akhhirnya gag nulis2.. hehehe
ReplyDeleteTerima kasih qtas pencerahannya, Mbak.
ReplyDeleteTerutama, tentang niat. Kita mau menulis karena memang mau menulis atau ikut ikutan teman?
Kemudian satu lagi..fokus dan mengatur waktu agar bisa menyelesaikan to do list dengan baik
Terima kasih tipsnya, Kakkk...
ReplyDeleteAdek sadar klo nulis buku solo itu gak mudah 😄 Apalagi hidup solo, gak usah ditanya deh..
Yang bikin naskahku macet tuh karena pas tengah-tengah aku kehabisan ide buat nulis dan harus riset lebih dalam. Ini udah auto bikin agak ambyar sih dari target.
ReplyDeleteUdah bikin tenggat waktu, tapi nggak ngaca sama kemampuan diri sanggupnya berapa halaman. Ini juga aku banget yang bikin naskah nggak kelar-kelar. Kemudian pingin bikin buku dengan tema yang lain atau nyelesaikan ajakan antologi. 😂