Sudah 30 tahun aja, nih? Serius? Perasaan baru kemarin memasuki usia 17 tahun *eh...haha. Alhamdulillah, hari ini tepat saya berusia 30 tahun. Owh, udah kepala tiga aja, ya? Baiklah. Kayak belum siap dengan sebutan kepala tiga. Bukan karena nggak siap jadi tua, karena itu sudah pasti dan tidak bisa dielak lagi, melainkan sepertinya saya belum terlalu dewasa untuk bisa disebut si kepala tiga.
Gimana, sih perasaan teman-teman di luar sana saat memasuki usia 30 tahun? Katanya saat usia segini kita sudah jelas lebih matang dan jauh lebih dewasa. Itu katanya, ya. Saya tidak sedang menceritakan diri sendiri karena entah sepertinya tidak banyak yang berubah kecuali beberapa hal.
Qadarallah, tahun ini adalah tahun ketiga saya mulai rajin ngeblog dan menulis buku. Itu adalah salah satu kabar baik karena hingga saat ini saya masih bertahan dan tidak menyerah. Ini adalah aktivitas yang saya syukuri, sebab saya ingin sampai nanti bisa tetap menekuni dua hal ini.
Buku ‘Simple Diet for Muslimah’ Akan Diterjemahkan ke Bahasa Melayu dan Terbit di Malaysia
Ini bukan arti usia 30 tahun, tapi kabar baik yang terjadi ketika memasuki usia 30 tahun...hihi*bisaa aja ya curcol sekalian promo...kwkwk. Sekitar tanggal 31 Maret kemarin, editor saya ngasih kabar, katanya buku solo ketiga saya di Quanta akan diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu dan insya Allah akan diterbitkan di Malaysia setelah sebelumnya buku ’99 Great Ways to be Wonderful Muslimah’ juga akan diterbitkan di sana.
Happy? Banget, Masya Allah. Nggak pernah kepikiran buku-buku saya bisa diterbitkan di sana. Bukan saatnya berbangga dan berpuas diri atas pencapaian ini karena masih banyak hal yang mesti saya kerjakan. Tapi, terima kasih, Allah sudah memberikan banyak kejutan indah di dalam hidup saya. Semoga ke depannya saya lebih bersemangat menyelesaikan naskah mengingat banyak respon positif yang masuk mengenai buku-buku yang sudah saya tulis selama ini *trik promo berikutnya...kwkwk.
Bisa Traveling dari Menekuni Hobi Menulis? Kenapa Nggak?
Saya bukan tipe orang yang terlalu antusias atau senang saat diajak traveling. Saya tipe anak rumahan banget pokoknya. Kalau mau pergi ke mana-mana, pasti agak deg-degan berlebihan. Tapi, sempat pada akhirnya saya berpikir, kayaknya seru juga bisa jalan-jalan ke luar negeri seperti yang lain, tapi please Allah, bukan hanya karena saya mampu dan punya uang buat bayar tiketnya, tetapi juga karena saya bisa menginspirasi lewat tulisan-tulisan saya.
Saya harap, seperti Ahmda Fuadi, kamu tahu, kan siapa dia? Bisa ke mana-mana karena karyanya*meski karena yang lain juga...kwkwk. Karena beliau diundang ke Unversitas A, B, dll. Saya berharap bisa merasakan hal yang sama meskipun ini adalah impian baru kemarin.
Voila! Di tanggal yang sama saya dapat kabar bahwa saya menjadi salah satu pemenang lomba blog bersama Cheria Holiday dan dapat tiket naik cruise ship bersama dua pemenang lainnya. Meski ini berangkatnya entah kapan mengingat sedang ada covid-19, tapi kayak masih mimpi aja. Eh, beneran, nih? :D
Beberapa tahun yang lalu, salah satu teman blogger juga sempat memenangkan lomba blog bersama Cheria Holiday dan dapat hadiah traveling gratis dong ke Beijing (CMIIW, kalau nggal salah ingat). Sempat takjub juga waktu itu, enak banget dari menulis bisa dapat hadiah traveling. Saya bisa nggak, sih?
Dan benar, memang nggak ada hal-hal mustahil terjadi di dalam hidup kita karena kita nggak hidup hanya dengan kedua tangan dan kaki sendiri saja, tapi kita itu hidup dengan hal-hal ajaib yang Allah datangkan juga. Bahasa simpelnya seperti itu.
Sampai detik ini, di usia yang masih layak disebut muda *bener-bener nggak siap tua kayaknya...haha. Saya masih selalu antusias kalau diajak ngobrol soal impian. Karena banyak hal ajaib terjadi di dalam hidup saya atas izin Allah yang berawal dari impian.
Belajar Lebih Dewasa dengan Bersikap Masa Bodo
Kemarin saya baru saja membeli buku karya Mark Marson berjudul ‘Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat’. Baru bab-bab awal bacanya, tapi sudah terkesan banget dengan buku satu ini. Yups! Masa bodo itu bukan nggak peduli, lho. Tapi begini,
Kamu menjatuhkan saya dan membenci saya karena rasa iri, padahal kamu teman saya, kamu mentor saya, kamu sahabat saya! Oke, saya tahu itu menyakitkan, tapi terus kenapa? Bodo amat!
Sebab ada hal-hal lebih penting yang bisa kita pikirkan ketimbang memikirkan hal receh seperti itu. Sama seperti buku ustadz Arafat, di sana disebutkan bahwa kita itu sebaiknya tidak membedakan masalah satu dan lainnya. Nggak boleh anggap masalah A berat, dan B lebih ringan. Anggaplah semua masalah itu ringan dan sepele sehingga kita nggak merasa terbebani karenanya.
Kemudian kita cari hal lebih penting untuk dipikirkan ketimbang hal-hal nggak berguna semacam itu. Contohnya? Misalnya lebih fokus sama target dan tujuan kita. Sibukkan diri dengan aktivtas positif, gabung sama komunitas yang bisa memotivasi, sampai-sampai kita nggak ada waktu untuk mengurusi yang nggak perlu. Yess, sesimpel itu.
Memangnya bisa diterapkan? Kita berjalan sambil belajar, kita berjalan sambil berproses. Saya tahu nggak akan mudah mengubah karakter kita di usia sekian, tapi banyak perubahan terjadi setahun terakhir karena saya menginginkannya.
Apa arti usia 30 tahun buat saya? Semakin berkurang usia, semakin harus menikmati dan mensyukuri *pencitraan, ya? Haha. Itu harapan, belum sepenuhnya jadi kenyataan. Di tengah pandemi seperti sekarang, rasanya banyak hal sederhana berubah jadi luar biasa. Karena dulunya nggak disyukuri dan nggak terlalu diperhatikan, sekarang baru berasa gitu.
Saya berharap semua ini segera berlalu. Rasanya seperti mimpi buruk, tapi kita nggak bangun-bangun...hiks. Rencana mudik tahun ini pasti akan saya ikhlaskan untuk diundur, semoga nggak terlalu lama. Sudah beli tiket pulang pergi Jakarta-Malang. Tapi, Allah punya rencana lain.
Bagi saya, nggak perlu maksain mudik karena saya juga nggak mau bawa covid-19 buat keluarga di kampung halaman. Saya lebih senang lebaran sendiri-sendiri dulu, penting semuanya sehat, insya Allah.
Gimana dengan kamu? Masih betah, kan di rumah aja kecuali memang mengharuskan beraktivitas di luar? Di saat seperti ini, kita butuh lebih peka, lebih peduli, dan punya empati kepada yang lain. Sehat-sehat ya, kamu!
Salam hangat,
Featured image: Photo by Lisa Fotios on Pexels
Baarakallahu fiik, Mbaak. Ikut senang. Alhamdulillah pencapaian-pencapaian itu ada di usia 30.
ReplyDeleteSaya baru mulai menulis di usia 37, baru serius maksudnya. Waktu masuk usia kepala 3 sempat agak merasa gak siap juga hehe. Tapi sudah lewat, sudah ke kepala 4 sekarang. Bentar lagi harus bersiap masuk kepala 5. Semoga bisa tetap menulis. :)
MasyaAllah TabarokAllah selamaaattt atas pencapaian yg luar biasa ya Mbaaa
ReplyDeleteDirimu amazing, di usia 30 udah menggapai banyak hal.
Keren!
Barakallah fii umrik Mbak...
ReplyDeleteSelamat berkurang jatah usia...
Bertambah tua itu pasti, namun menjadi dewasa itu pilihan.
Pilihan ada di tanganmu. Semoga yang terbaik yang akhirnya terpilih...
Sukses bahagia dan sehat selalu bersama keajaiban-keajaiban dari Allah SWT yang akan menghampirimu di masa mendatang.
Aamiin Yaa Rabb.
Wah... Selamat ulang tahun ya mbak, moga panjang umur dan selalu berkah.
ReplyDeleteEmang ya kadang kita suka nggak sadar dengan umur sendiri, tetiba udah tua aja.. hehe
Semoga usia semakin berkah ya, Mbak. Sehat selalu. Banyak rezeki, dan bahagia bersama keluarga tercinta.
ReplyDeleteBarakallah fii umrik, selamat ya
ReplyDeleteSetuju banget, menulislah hingga menutup mata
Karena menulis tidak hanya membantu diri sendiri, juga orang lain
Penasaran banget sama buku simpel diet ini. Nanti kalau kondisinya udah membaik, mau ah ke Gramed. Merugilah orang yang iri hati, semoga dijauhkan dari hal yang demikian. Aamiin. Saya malah ikut senang kalau ada yang sukses dan berhasil dengan karyanya seperti Mbak Syantiek yang punya blog ini. Malahan membuat saya semakin terpacu agar lebih baik lagi. Tak perlu risau dengan cahaya yang dimiliki orang lain atau berpikir untuk memadamkannya, kamu pun bisa ikut bercahaya dengan sinarmu sendiri.
ReplyDeleteKeren mb, hadiah ke 30 tahunnya...selamat ya untuk pencapaiannya. Selamat bertambah umur juga, semoga panjang umur dan barokah di sepanjang usia. Aamiin...
ReplyDeleteBarakallah Mbak Muyass... :) semoga sukses penjualan bukunya di Malaysia ya. Mbak Muyass salah satu panutanku lho di dunia nulis. Produktif dan tulisannya, Masya Allah, keren deh.
ReplyDeleteTak ada yang tidak mungkin bila dijalani nya dengan tulus dan konsisten. Kalau nantinya bisa memiliki prestasi itulah bonus dari ketekunan. Tetap SemangatCiee melakoninya, dan stay safe juga ya kak Muyass
ReplyDeleteBarakallahu fiik, Mbak Muyyas. Selamat atas semua pencapaiannya. Keren deh usia 30 sudah menerbitkan 3 buku. Semoga pandemi ini cepat berakhir ya biar Mbak Muyyas bisa menikmati hadiah lomba dari Cheria Tour.
ReplyDeleteAlhamdulillah, sangat banyak pencapaian mbak memasuki usia 30 ini ya, saya turut senang dan selamat atas penerbitan buku-nya di Malaysia, sebuah pencapaian yang sampai saat ini saya sudah berumur 32 belum bisa melakukan nya 🤗 Setelah membaca ini sedikit banyak nya saya jadi termotivasi dan harus lebih produktif. Thanks atas sharing nya ya mbak.. sukses selalu ❤️❤️
ReplyDeleteMbak aku padamuuu.....
ReplyDeleteUsia saya jauh di atas mbanya, tapi pencapaian keren banget. Mudah-mudahan saya juga bisa mencapai prestasi di bidang keahlian saya dan juga ketularan mbak Muyas bisa konsisten di bidang tulis menulis ini. Hihi...
Barakallahu ya mbak, semoga sehat selalu dalam lindunganNya, sisa usia bwrkah bermanfaat dan diijabah semua doa serta harapannya
ReplyDeleteIdola bgt sama mba Muyass. Masya Allah sama prestasinya, di usia semuda ini sudah bisa mencapai banyak hal. Umur hanya angka, yang terpenting semangatnya.
ReplyDeleteSelamat bertambah usia mbak. Semoga selalu dilimpahi keberkahan. Kagum banget di usia 30 pencapaian mbak udah luar biasa. Sukses selalu mbak
ReplyDeleteBarakallah fii umrik mbak :)
ReplyDeleteKita kadang lupa ya sama usia. Terus pas ulang tahun baru sadar kalo kita semakin tua. Terus kadang suka nyesel karena apa yang kita targetkan sebelum usia ini ternyata ternyata belum kesampaian. Nyesel nya sih gegara sadar diri kalo kita belum berusaha dan lupa waktu.
Btw keren banget deh mbaknya. selamat ya atas pencapaian2nya
Hehe, bener yaa..karena bosan berkutat dengan rutinitas yang sama jadi rasanya waktu lama sekali
ReplyDeleteWa fiik barakallah :)
ReplyDeleteAamiin. Benar ya mbak..kadang nggak nyangka eh udah di angka ini
Masya Allah,,terima kasih ya, Mbak :)
ReplyDeleteWa fiik barakallah...aamiin. Terima kasih mbak doanya :)
ReplyDeleteTerima kasih, Mbak..
ReplyDeleteHihi, iyaa..kayaknya baru kemarin abegeh *eh
Aamiin. Terima kasih doanya, Ustadz...
ReplyDelete