Seperti hidup ini, kadang ada pahitnya juga, kan? Nggak selalu manis dicecap. Suatu hari kita senang, besok kita nangis, besok ketawa lagi. Begitu saja selama masih hidup. Begitu juga dengan tumis bunga pepaya *halu banget perumpamaannya...kwkwk.
BTW, di Jakarta, nyari bunga pepaya ini susah banget kecuali kita memang menanamnya sendiri kali, ya? Haha. Jadi, kita ke tukang sayur, ke pasar, itu jarang banget ketemunya. Kayak langka banget. Misalnya ada, harganya pun mahal. Kenapa mahal? Karena bandingin harganya dengan di kampung halaman yang tinggal metik depan rumah...kwkwk.
Kalau pulang ke rumah ibu di Malang, pasti saya dimasakin bunga pepaya. Di sana melimpah banget, tinggal petik depan rumah. Dan ibu selalu memasaknya dengan daun jambu biji biar rasanya nggak pahit. Ditambahkan kemangi supaya wangi. Dan semuanya metik di halaman. Enak banget, kan hidup di kampung itu?
Kebetulan kemarin saya dapat bunga pepaya di tukang sayur langganan. Nggak mikir lama, langsung aja beli satu bungkus. Pas banget ada kemangi juga, karena saya senang sekali makan kemangi, jadi kemanginya juga dibanyakin...hihi. Saingan jumlahnya dengan bunga pepayanya*hadeh, semoga nggak pada iri-irian, ya mereka...haha.
Saya masak bunga pepayanya sengaja nggak ngilangin rasa pahitnya. Bahkan malah kangen sama pahitnya itu. Karena biasanya setelah kepahitan akan ada rasa manis *eaa..nggak nyambung..kwkwk. Jadi, saya hanya rebus bunga pepayanya sebentar aja sama garam dikit. Nggak diremas-remas juga biar cantik.
Cusllah, yuk, bikin dengan resep sederhana dari saya ini,
Bahan:
1 kantong plastik bunga pepaya, siangi, cuci bersih
2 ikat kecil kemangi
Bumbu:
4 siung bawang merah, iris
2 siung bawang putih, iris
5 buah cabai rawit, iris serong
Sedikit terasi (pilih yang enak)
Sedikit garam
Sedikit kaldu bubuk jika suka (boleh skip)
Cara membuat:
- Didihkan air dan rebus bunga pepaya sebentar bersama sedikit garam. Angkat dan tiriskan.
- Tumis bawang dan cabai, setelah layu dan wangi, masukkan terasinya. Tambahkan garam dan kaldu bubuk.
- Masukkan bunga pepaya dan aduk rata. Masukkan kemangi, aduk sebentar dan angkat.
Voila! Tumis bunga pepayanya siap disantap. Jadinya sepiring kecil ini dan hanya saya yang menghabiskan...haha. Nggak ada yang doyan selain saya.
Btw, terasi yang saya pakai ini kiriman dari ibu di kampung. Sampai sekarang saya belum bisa dapat terasi seenak ini. Ibu biasanya beli banyak, dikukus, kemudian dijemur sampai keriiing banget. Setelah kering disimpan dalam toples kecil gitu sesuai kebutuhan. Dan kemarin saya baru dikirimi lagi. Jujur ini bikin wangi tumisan.
Bumbu yang dipakai ini bisa dibuat berbagai macam variasi menu. Bisa untuk menumis terong, pare, kangkung apalagi. Banyaklah sayuran yang bisa dibuat tumisan semacam ini. Ini juga resep dari ibu yang saya variasikan untuk tumisan bunga pepaya karena jujur saya males ngulek...kwkwk.
Mending nge-baking gitu daripada ngulek. Ngulek pun hasilnya suka nggak halus. Masih halusan hasil ulekan suami...haha. Nggak banget aib begini dibongkar... :D
Semoga resepnya bermanfaat, ya. Selamat makan bersama menu spesial yang bakalan ngabis-ngabisin nasi begini :)
Salam hangat,
Baru tahu kalau terasi bisa dikukus dan dikeringkan lagi. Kayaknya enak ya. Saya belum pernah masak resep ini, tapi jadi kepengen setelah baca artikelnya. Cuma jarang lihat dibawa tukang sayur juga. Salam kenal mbak Muyass :)
ReplyDeleteIni serius...tukang masak di kantor pernah bikin sayur bunga pepaya, ditambah sedikit daut pepaya yang masih muda. Dicampur dengan cabai yang pedes. Aku pikir, karena aku suka banget sama daun pepaya, akan menjadi makan siang yang berkeringat. Eh, baru dua sendok dah pait banget rasanya. Tapi aku enggak bilang sama yang masak si?
ReplyDeleteEtapi boleh juga tipsnya aku ceritain sama tukang masak di kantor, biar enggak pait lagi. Hehe..
wah ini mah favorit saya mba, suka bangett... apalaagi daun pepaya nya cocol sambel.
ReplyDeletewah tumis bunga pepaya kesukaan mamaku nih, nanti mau info resepnya ah biar dimasakin di rumah :D
ReplyDelete