Saya juga nggak punya kamera mahal apalagi sejenis DSLR itu. Please, kalian yang sering salah sangka, bolehlah besok belikan saya kamera semacam itu *lol.
Hasil foto yang bagus dan jernih, semua itu tergantung bagaimana kita mengambil gambar. Memang ada triknya dan saya berharap teman-teman mempelajari apa yang akan saya share dalam postingan ini. Karena kalau nggak dicoba sendiri, mana tahu kita bisa berhasil atau nggak.
Ambil gambar ini memang butuh praktik sering-sering. Saya pribadi nggak cukup ambil gambar satu dua kali jepret. Butuh berkali-kali, belum lagi menyiapkan alas, perintilan lain di sebelah kanan dan kirinya, belum lagi tangan-tangan jahil yang ikutan majang. Hadeh, semua itu memang butuh perjuangan. Namun, pada akhirnya hasil yang cantik mengalahkan semua itu *lebay nggak, sih? Haha.
Karena saya gaptek, mustahil edit foto pakai Photoshop. Hasilnya bisa amburadul. Jadi, saya pakai cara sendiri dengan aplikasi yang telah saya kuasai. Minimal saya bisa pakainya. Sebelum saya perkenalkan beberapa aplikasi yang biasa saya gunakan, sebaiknya kita pelajari trik yang biasa saya pakai untuk ambil gambar supaya hasilnya jernih meski dengan kamera ponsel yang nggak mahal-mahal banget harganya!
Pakai Cahaya Alami
Sering saya katakan bahwa kamera ponsel saya itu nggak sebagus apa, kok. Saya beli smartphone Vivo yang sekarang dari hasil menulis artikel sekitar setahunan yang lalu*perlu banget ya, dijelaskan? hihi. Belinya juga nggak mahal. Karena saya selalu mikir, apa memang perlu beli ponsel mahal-mahal hanya untuk keperluan yang tidak mendesak? Penting bisa dibuat pepotoan, telpon, dan buka sosial media. Sebelumnya, saya pakai Advan, dan hasilnya juga nggak jauh berbeda.
Saya pikir, teman-teman zaman sekarang ponselnya sudah canggih-canggih, minimal buat ambil foto udah keren dan bening asalkan tahu triknya aja. Trik yang selalu saya lakukan adalah ambil gambar di tempat yang terang. Pakai cahaya alami bisa di pagi hari hingga siang hari. Semakin cerah, maka semakin bagus hasilnya.
Jadi, saya jarang banget ambil gambar di dalam ruangan. Saya keluar ke teras, Gaes buat ambil gambar. Gelar aja alas di depan rumahmu...hihi. Malu dikit dilihatin tetangga nggak masalah asalkan hasil jepretan kita bagus. Iya, kan?
Andai saya terpaksa ambil foto di dalam ruangan, usahakan dekat jendela dan bukalah lebar-lebar biar ada cahaya masuk. Atau jika ambil foto di malam hari, gunakan lampu atau penerangan yang pas. Nggak semua lampu bagus dipakai untuk ambil gambar. Coba-coba aja, sih, dan itulah yang saya lakukan selama ini.
Pakai Perkakas yang Ada di Rumahmu
Jika kamu ingin ambil foto buku misalnya, selain mempelajari gambar-gambar milik bookstagrammer, kita juga harus mencari perkakas yang cocok. Nggak usah mahal-mahal beli apalagi jika ini kali pertama kamu mencoba, cukup pakai perkakas sederhana yang ada di rumahmu.
Misalnya untuk gambar ini, saya belum memiliki alas berwarna putih. Selama ini saya pakai alas foto dominan berwarna gelap. Tapi, belakangan saya belajar bahwa warna putih lebih menarik. Akhirnya saya pakai mukena buat alas...kwkwk.
Untuk foto-foto semacam ini, kita juga butuh cangkir, lilin buat cahaya supaya lebih menarik dan kesannya hangat. Bunga-bunga memang sengaja saya beli khusus untuk pepotoan. Buat pemanis. Nggak perlu beli banyak-banyak, cukup satu sampai dua jenis. Atau kalau kamu punya tanaman yang cakep, bisa pakai langsung yang ada.
Lilin nggak bisa kita taruh sembarangan, biar lebih oke, pakai gelas bekas selai. Masukkan lilin kecil ke dalamnya. Hasilnya, bisa kamu lihat, sangat lumayan, kan?
Nggak Ada Cara Paling Baik Selain Sering Mencoba
Saya mau tunjukkan beberapa foto hasil jepretan saya dari masa ke masa...hihi. Hasilnya nggak pernah sama dan bisa dilihat memang berubah dari waktu ke waktu *tapi, buat pencitraan pilihnya yang jernih semua..kwkwk. Yang blur dibuang soalnya, kan.
Semua ini tidak saya dapatkan dengan cara instan sekali jadi. Tapi, nyoba terus sampai dapat hasil seperti sekarang. Saya tidak katakan ini mudah, tapi juga nggak susah. Asal kalian mau coba, nanti bakalan tahu triknya seperti apa, enaknya diletakkan di mana, menyusun dan menatanya seperti apa, dan pastinya tahu tempat paling oke untuk ambil gambar.
Btw, foto bakpao landak di pojok atas itu diambil di malam hari dan di dalam rumah. Saya pakai lampu belajar sebagai tambahan penerangan. Lampunya diletakkan cukup dekat, tetapi nggak bikin silau.
Pakai Alas Foto Tidak Bermotif
Sebaiknya, pakai alas foto polos baik menggunakan alas foto khusus atau kain. Karena kalau alas fotonya terlalu rame, bisa dibayangkan hasilnya juga nggak akan bagus. Contohnya pada foto di atas untuk cake pisang yang menggunakan alas polkadot. Carilah di rumah kamu alas foto yang oke. Atau kamu bisa edit juga seperti yang akan saya jelaskan setelah ini.
Harga Alat Perang Untuk Pepotoan
Biar sekalian jelas dan teman-teman nggak bertanya-tanya lagi, berikut saya akan jelaskan harga-harga barang yang sengaja saya beli untuk perlengkapan mengambil gambar.
- Alas Foto
Kamu bisa pakai alas foto berupa karpet berbulu atau juga alas foto motif kayu seperti yang biasa saya pakai. Keduanya saya beli di Tokopedia. Untuk harga karpet bisa kamu dapatkan dengan harga sekitar 105 ribu rupiah. Tapi, jenisnya bisa bermacam-macam. Kamu bisa mencari ukuran lebih kecil, bisa cari yang lebih murah, bisa juga cari warna lain yang cocok dengan keinginanmu.
Sedangkan untuk alas foto motif kayu (PVC) saya beli dengan harga 80 ribu rupiah. Alas foto ini awet banget, Gaes karena anti air dan tebal. Kalau dilihat hasilnya juga lumayan banget, kan? Contohnya pada gambar pizza mini di atas.
Kalau nggak beli khusus? Pakai aja yang ada. Seperti mukena yang saya pakai...kwkwk. Jangan ngeluh nggak punya ini itu, ya. Karena ngeluh terus nggak akan berguna, cukup cari solusinya aja :D
- Bunga
Bunga-bunga seperti yang saya gunakan bisa kamu beli di pasar, toko buku, atau di marketplace gitu semacam Tokopedia dan sejenisnya *ampun bukan promo...kwkwk. Harganya bisa bervariasi, mulai dari 24 ribu ke atas.
Lumayan bangetlah buat pemanis dan ini bisa dipakai selamanya, kan? Bisa juga sekalian kamu pakai untuk pajangan di rumah. Pokoknya nggak ada ruginya. Kamu juga bisa pakai bunga kering. Tergantung selera.
Jika ada bunga di halaman, pakai aja. Hasilnya juga bakalan menarik, kok. Hanya saja saya nggak punya bunga yang layak diajak pepotoan...kwkwk. Jadi, pakai yang plastik aja.
- Sweter
Saya lihat, beberapa foto pada tagar Bookstagram rata-rata pakai sweter. Dan hasilnya manis banget. Akhirnya hal pertama yang saya lakukan adalah mencari sweter yang ada di rumah. Ternyata, saya nggak punya sweter...kwkwk. Akhirnya pakai sweter suami untuk foto buku 99 Great Ways to be Wonderful Muslimah seperti bisa kamu lihat di atas.
Kemudian saya membeli beberapa sweter khusus yang hanya sekadar dipakai untuk ambil gambar. Harganya sangat murah, mulai dari 35 ribuan...hihi. Dan hasilnya? Nggak kelihatan antara sweter mahal sama murahan :D
- Lampu Kawat atau Lilin
Lilin, kamu tahulah harganya berapa, ya? Sedangkan untuk lampu hias kawat, harganya juga nggak mahal-mahal banget. Sekitar 15 ribu sampai 25 ribu udah cukup dapat beberapa meter. Tapi, saya belum beli untuk lampu ini. Next, Insya Allah saya share hasil fotonya jika sudah beli, ya!
Sementara saya masih pakai benda-benda di atas. Selain itu, paling ambil benda yang ada di rumah aja. Misalnya cincin, kacamata, tempat kacamata, hijab, selimut, kaos kaki, cangkir, dan sejenisnya.
Supaya hasilnya bagus nggak seenaknya, saya memang belajar melihat banyak foto-foto dengan tagar bookstagram atau foto-foto resep makanan yang banyak muncul di sosial media terutama Instagram. Dari situ kita belajar bagaimana memadukan benda A dengan B, menata benda A dan B. Kalau sering melihat yang semacam itu, lama-lama kita tahu cara menata yang apik seperti apa. Saya juga mencari video para boostagrammer di Youtube. Niat banget, ya? haha. Begitulah kira-kira :D
Beres, ya untuk urusan ambil gambar. Sekarang kita bahas cara edit foto kekinian sekece selebgram. Memangnya hanya selebram aja yang boleh punya foto-foto kece, kita yang nggak suka selfie pun jangan mau kalah, Gaes. Minimal gambar-gambar semacam ini bisa kita gunakan untuk keperluan ngeblog, percantik feed Instagram, atau buat promosi buku sendiri.
1. Aplikasi Aviary
Saya cek, aplikasi ini udah nggak tersedia di Google Play. Ini aplikasi yang jarang banget dipakai, orang-orang nggak familiar. Aplikasi ini biasa saya pakai untuk edit foto makanan supaya warnanya lebih tajam. Tapi, memang foto dasarnya harus jernih. Karena itu, ikuti trik di atas yang telah saya jelaskan.
Cara pakainya juga simpel banget. Cukup masukkan foto yang ingin diedit kemudian pilih salah satu filter warna yang diinginkan. Nggak ada pengaturan khusus karena memang sudah disediakan beberapa langsung seperti kita edit foto di Instagram sebelum akhirnya di-upload.
2. Aplikasi Adobe Lightroom
Kok, bisa fotonya kelihatan agak orange bersemu gitu? Kok, bisa agak kecokelatan dan terlihat hangat? Kok, bisa langitnya jadi toska? Yups! Mereka pakai aplikasi satu ini, Gaes. Para selebragm itu pakai aplikasi ini buat menyamakan warna feed Instagramnya. Meski berwarna warni, tapi sekilas semua seragam baik agak orange atau kecokelatan, dll.
Aplikasi ini memang sedang hits banget, dipakai oleh hampir semua orang. Tapi, apakah saya tahu cara menggunakannya? Ternyata saya pernah nyoba dan gagal. Akhirnya aplikasi ini pernah saya hapus...kwkwk.
Kemarin tanpa sengaja saya belajar dari salah satu youtuber yang juga menjadi seorang bookstagrammer gitu. Dari situ saya tahu betapa pentingnya aplikasi satu ini. Hanya saja, ternyata memang tidak mudah untuk mengatur warna sesuai dengan yang kita inginkan.
Tapi, nggak menyerah sampai situ dong. Zaman sekarang apa yang nggak bisa dicari? Akhirnya saya nyari di Youtube mengenai tutorial filter warna foto dengan aplikasi ini. Pengaturan warnanya itu yang harus kita pelajari, kalau mau agak orange harus seperti apa, kalau mau kecokelatan harus gimana. Dan itu bisa kamu temukan semua di Youtube!
Di sini saya tidak akan panjang lebar menjelaskan, silakan kamu cari sendiri pengaturan warna yang cocok dengan keinginan kamu! Karena jenisnya banyak banget serta jelas step by step-nya.
So, setelah kamu ambil gambar dan udah oke, tinggal masukkan saja ke aplikasi ini dan paste pengaturan warna yang sudah kamu buat. Foto-foto lainnya pun tinggal dipaste gitu pengaturan warnanya. Gampang!
3. Aplikasi Ibis Paint X
Cinta mati sama aplikasi menggambar satu ini. Dan saya berhasil menggunakannya untuk edit foto...kwkwk. Beberapa foto yang sempat saya edit dengan aplikasi ini di antaranya seperti kamu lihat di bawah!
Dengan aplikasi menggambar ini, kita bisa edit cangkir kopi yang biasa aja jadi semenarik ini (sayangnya ini kurang rapi, ya? Kwkwk). Dengan aplikasi ini, kamu bisa hapus latar foto yang kurang menarik kemudian menggantinya dengan gambar yang oke. Contohnya seperti kamu lihat pada profil saya di blog ini. Latarnya bisa kamu buat polos juga. Kuncinya, pinter-pinter hapus bagian pinggir dari gambar yang mau kita edit sehingga ketika ditempel dia tampak halus dan nggak kelihatan sama sekali.
Caranya? Mungkin kamu bisa pelajar dulu di sini supaya tahu cara menggunakan aplikasi Ibis Paint X. Setelah kamu mulai menguasai, mari kita lakukan beberapa tahapan berikut.
Caranya?
- Ambil ukuran yang kamu inginkan.
- Masukkan foto yang akan kamu edit.
- Tambahkan foto lain yang akan kamu gabungkan. Contoh mudah di sini misalnya gambar kopi yang saya edit. Gambar kopi saya dapatkan dari situs gambar free seperti Pexels, Unsplash, atau Pixabay.
- Foto kopi aslinya kamu hapus seluruhnya kecuali yang akan kamu tempel. Di sini saya hanya ambil bagian lingkaran kopinya aja karena mau saya gabungkan dengan gelas yang ada di foto aslinya. Hapus aja manual dengan jari jika kamu pakai ponsel. Pelan-pelan biar hasilnya halus.
- Kemudian kamu cocokkan dengan mulut cangkir. Caranya? Klik tanda ‘mengubah’ kemudian kamu bisa geser sesuka hati atau mengubah ukurannya dengan mudah supaya cocok dengan mulut gelas atau cangkirnya.
Sedangkan untuk foto saya yang sedang memegang buku, kamu harus hapus seluruh bagian dari foto asli kecuali yang akan kamu tempelkan. Kemudian masukkan gambar latar di slide lainnya. Atur lagi seperti yang dijelaskan sebelumnya. Selesai!
Edit Foto Untuk Keperluan Ngeblog
Tak bisa dipungkiri, kalau foto menjadi salah satu bagian penting yang tidak terpisahkan dari kegiatan ngeblog kita sehari-hari. Misalnya, untuk review, pastilah kita butuh ambil gambar yang bagus supaya hasilnya menarik dan meyakinkan.
Kamu bisa pakai cara-cara di atas untuk kegiatan ngeblog. Misalnya untuk review salep luka bakar ini, saya pakai latar yang sama seperti saat saya ambil gambar buku. Saya juga pakai aplikasi yang sama.
Edit Foto Review Buku Digital
Untuk review buku digital, saya sangat menyarankan teman-teman jangan asal pasang gambar sampul foto karena hasilnya bakalan kurang menarik. Coba cara saya, mungkin bisa dipertimbangkan.
- Ambil foto sampul buku digital yang kita baca atau screenshot.
- Cari gambar menarik yang cocok dan bisa kita tempelkan. Misalnya ambil gambar di Pexels.
- Tempelkan gambar sampul tersebut pada gambar dari Pexels dengan aplikasi Ibis Paint X atau dengan Canva. Hasilnya bisa seperti ini.
Mungkin teman-teman agak sebal dengan postingan ini, kenapa nggak dijelaskan lebih detail terutama untuk pengaturan aplikasi Lightroom. Saya mau teman-teman belajar sendiri karena mau nggak mau kalian harus usaha sedikit biar lebih paham dan tahu hasilnya itu bisa bermacam-macam. Nggak hanya seperti yang saya pakai selama ini.
Saya kira semua penjelasan di atas sudah cukup detail. Khawatir postingan ini panjangnya ngalah-ngalahin novel Tere Liye, Gaes...kwkwk. Pelan-pelan dipelajari. Kalau saya yang gaptek aja bisa, apalagi kamu yang pinternya nggak ketulungan :D
Tangan saya nggak ajaib seperti yang salah satu teman saya katakan, saya hanya sedikit lebih gigih aja berusaha ketika menginginkan sesuatu. Dan saya harap teman-teman juga mencobanya :)
Salam hangat,
Featured image: Photo by Jéshoots on Pexels
Bagus mbak.. insyaalah kalau ada waktu LBH mau fokus jg.. terimakasih..
ReplyDeleteBermanfaat banget, Mbaaa
ReplyDeleteTengsss tipss keceny, Mb Muyy
Ternyata banyak banget tips yang baru saya tahu. Terutama tentang alas, penting banget ya ternyata hehehe. Pake mukena juga bisa, mantap juga. :D
ReplyDeleteMaa syaa Allah, sangat menginspirasi. Membaca postingan2 Mbak Muyass jadi terlecut utk nulis di blog lagi. Saya suka gerundel sendiri sama keadaan, kurang gigih meraih keinginan 🙈.
ReplyDeleteMakasih mbak muyas tip nya, sangat bermanfaat 😊
ReplyDeletesama-sama, Mbak :)
ReplyDeleteWah, terima kasih banyak ya, Mbak :) Semoga tetap semangat menulis..
ReplyDeleteTerima kasih, Mbak :)
ReplyDeleteSama-sama :)
ReplyDeleteHehe...semoga berguna tip sederhananya :D
ReplyDeleteWah, dapat ilmu baru, terima kasih kak Muyassaroh.
ReplyDeleteOrang gigih memang bisa lebih unggul.
Keren. Nice tips.
ReplyDeleteJadi makin termotivasi buat ambil foto sendiri + dijadiin gambar utama blog post saya (selama ini selalu pakai gambar gratisan dari situs-situs stock photo). Ternyata pakai HP biasa juga bisa, saya jadi takjub (padahal kirain gambar-gambarnya diambil pakai kamera mahal lho, Kak, saking bagusnya!) 😍 Memang betul ya, kalau belum pernah mencoba nggak bakal tahu!
ReplyDeleteHehe, terima kasih, Mbak..Semoga semakin termotivasi ya buat belajar ambil gambar :)
ReplyDeleteLengkap banget reviewnya, salut deh.
ReplyDeleteNgomongin Fotografi, memang berasal kata dasar dari Photo yang artinya Cahaya. Jadi kalo mau jago foto ya mesti jago ngatur cahaya. Kalo bingung ya tinggal cari cahaya matahari aja biar gampang ehehehe.
Tapi serius deh, meskipun pake kamera DSLR, kalo kita ga paham.. ya tetep aja mbeledos hasil fotonya.
Sama-sama... :)
ReplyDeleteMantabs kali fotonyaaaa
ReplyDeleteEditing memang bagian dr seni foto
Tq ilmunya yaa
Aih, senengnya main kesini! Ku dapat banyak ilmu baru nih, Mba. Keren2 banget hasilnya yaaa? Ku juga pake Lightroom, tapi blm expert dalam utak atiknya, sih.
ReplyDeleteNah, yg Ibis Paint ini blm pernahnyoba, mau, ah! Thanks again, Mba. 😍😘💞🙏
Fotonya cantik-cantik. Tips yang sangat bermanfaat. Langkah-langkah ya berasa mudah, semoga saya bisa membuat foto indah seperti punya Mbak... Makasih Mbak tipsnya :)
ReplyDeleteMba Muyas mah emang jagonya kreatif, saya nih agak-agak bingung kalau ambil foto buat keperluan blog, ngedit foto tuh nggak bisa sekece orang-orang.
ReplyDeleteSaya fotonya juga pakai HP, kalau buat keperluan review produk beauty , sering rempong sendiri, hiks
Kece buangeettt!
ReplyDeleteMakasiii ilmunya Mbaaa
aku baru tau bbrp app yg Mba share di artikel ini lho
IBIS PAINT siappp catettt!
Kecuali adobe lightroom, saya belum pernah coba yang lain
ReplyDeletenampaknya harus berreksperimen agar mendapatkan hasil yang terbaik ya?
Oiya, untuk bunga, saya selalu memetik di pekarangan rumah, karena banyak bunga liar tumbuh disana.
Sayang, cepat layu
Wah boleh-boleh nih aplikasi edit fotonya buat referensi. Aku masih pake Snapseed aja nih. Mau nyoba install ah, barangkali aja aku bisa dan jadi suka.
ReplyDeleteWah, thanks for share, Mbak. Sangat berguna, saya jadi punya gambaran untuk next project pepotoan buku. Hehe.
ReplyDeleteManfaatkan barang-barang yang ada di rumah. Saya catat ini, Mbak.
ReplyDeleteSebenarnya cuma perlu kreatif memenfaatkan dan menata perkakas yang ada di rumah ya buat foto-fotoan.
biasanya untuk foto properti gini memang butuh perjuangan, maunya hasilnya apik
ReplyDeleteuntuk properti foto biasanya manfaatin yang ada dulu di rumah, kalau butuhnya nggak mendadak bisa nyari nyari di olshop juga.
cahaya di rumahku kurang bagus, karena tertutup tembok tetangga hahaha, jadinya kadang properti dibawa ke kantor buat numpang tempat foto
halo mba terima kasih untuk infonya.. saya jadi makin semangat untuk memiliki visual yang baik untuk blog saya :)
ReplyDelete