Tapi, setidaknya saya bersyukur bisa menginjakkan kaki di negara Turki, tempat ketiga yang sangat ingin saya kunjungi setelah Makkah dan Madinah. Perjalanan kali ini juga merupakan kali pertama saya dan suami memutuskan pergi lumayan jauh sambil membawa anak-anak. Nggak kepikiran macam-macam selain hebohnya, senengnya, dan rempongnya...haha.
Saya juga nggak pernah membayangkan jika musim dingin bersalju itu begitu munusuk tulang. Orang Malang pede banget sok kuat bakal bisa menghadapi musim dingin di Turki dengan tenang, faktanya? Setiap keluar dari bus, kami selalu terburu-buru ingin menghangatkan diri. Benar-benar di luar dugaan, ternyata kami nggak sanggup berlama-lama dengan suhu begitu dingin, belum lagi pak suami sampai kena sinusitis karena alergi dinginnya kambuh.
Padahal kami sudah menyiapkan segalanya dengan baik, tetap saja ada kondisi yang tak bisa kami prediksi..hihi. Tapi, kami beruntung bisa menikmati semuanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, perjalanan ini tetap kami syukuri. Salah satu tempat menarik perhatian adalah museum Hagia Sophia yang dulunya merupakan gereja, kemudian diubah menjadi masjid, lantas sekarang berstatus sebagai museum.
Seperti apa kemegahan dan sejarah panjang dari tempat indah satu ini? Simak ulasannya, ya!
Hagia Sophia terletak di Istanbul. Dibangun pada tahun 360. Awalnya Hagia Sophia merupakan gereja bahkan sempat menjadi gereja terbesar di dunia. Namun, pada tahun 1453, Fatih Sultan Mehmet berhasil menguasai Turki. Beliaulah yang akhirnya mengubah gereja Hagia Sophia menjadi masjid.
Saya masih ingat betapa mengagumkannya kisah Fatih Sultan Mehmet ini yang dikisahkan langsung oleh pemandu kami waktu itu. Kemudian beliau shalat di gereja Hagia Sophia dan memutuskan mengubahnya menjadi masjid. Sayangnya, pada tahun 1934, Ataturk mengubah masjid unik ini menjadi museum dan berlaku hingga sekarang.
Nama Hagia Sophia sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya kebijaksanaan yang suci. Museum ini menjadi salah satu tempat yang wajib banget dikunjungi ketika kamu menginjakkan kaki di negara Turki. Keindahan museum ini tidak hanya mampu membuat kita berdecak kagum, melainkan juga bisa mengantarkan sejarah panjangnya hingga menjadi museum seperti sekarang.
Kedua mata tak akan lepas dari memandang beberapa kaligrafi bertuliskan lafaz Allah, Muhammad, nama-nama para khalifah, serta kedua cucu Rasulullah saw. Apa yang unik dari museum ini? Yap! Dibiarkannnya mosaik Bunda Maria yang menggendung Yesus. Nggak pernah saya melihat tempat semacam ini sebelumnya.
Selain mosaik Bunda Maria, masih banyak mosaik lainnya yang bisa dilihat dari museum indah ini. Detail dari museum ini benar-benar tak henti bikin kagum. Kalau saya pribadi, begitu lekat membayangkan seperti apa zaman dulu, masa di mana Sultan Mehmet berhasil menguasai tempat ini dan mengubahnya menjadi masjid, namun tetap mempertahankan beberapa detail hingga seperti yang kita lihat sekarang.
Detail-detail dari bangunan ini memang akan sulit dijelaskan dengan kata-kata *eaaa. Kamu bisa merasakan ketika mengunjungi suatu tempat, rasanya mulut hanya bisa berdecak kagum bahkan nggak kebayang seperti apa proses pembuatannya dulu.
Iya, dan itulah yang bisa dinikmati dari museum bersejarah satu ini. Bangunan Hagia Sophia memiliki kubah yang amat besar. Tinggi kubah mencapai 50 meter dengan lebar 30 meter. Menariknya, cahaya matahari bisa masuk lewat celah-celah jendela yang mengelilingi dasarnya.
Mosaik-mosaik Al-Kitab dan kekaisaran Byzantium bisa kamu temukan di bagian dindingnya. Ini membuktikan bahwa sebelum berubah menjadi masjid, Hagia Sophia dulunya memang merupakan sebuah gereja.
Saat mengunjungi Hagia Sophia, beberapa rekan kami memilih tetap tinggal di salah satu rumah makan yang kami kunjungi. Alasannya, karena memang udara dingin serta gerimis menusuk tulang tidak mungkin dilewati oleh anak-anak yang sebagian masih balita.
Jika ada kesempatan lagi, ingin sekali berkunjung ke Turki di musim semi, menikmati keindahan tulip dan berkeliling lebih lama dari satu tempat ke tempat lainnya. Rasanya masih belum puas menyelami keindahan sejarah Islam di Turki. Negara luar biasa yang begitu saya kagumi, selain juga pemimpinnya. Suatu saat, insya Allah saya akan kembali. Semoga kamu juga :)
Saya juga nggak pernah membayangkan jika musim dingin bersalju itu begitu munusuk tulang. Orang Malang pede banget sok kuat bakal bisa menghadapi musim dingin di Turki dengan tenang, faktanya? Setiap keluar dari bus, kami selalu terburu-buru ingin menghangatkan diri. Benar-benar di luar dugaan, ternyata kami nggak sanggup berlama-lama dengan suhu begitu dingin, belum lagi pak suami sampai kena sinusitis karena alergi dinginnya kambuh.
Padahal kami sudah menyiapkan segalanya dengan baik, tetap saja ada kondisi yang tak bisa kami prediksi..hihi. Tapi, kami beruntung bisa menikmati semuanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, perjalanan ini tetap kami syukuri. Salah satu tempat menarik perhatian adalah museum Hagia Sophia yang dulunya merupakan gereja, kemudian diubah menjadi masjid, lantas sekarang berstatus sebagai museum.
Seperti apa kemegahan dan sejarah panjang dari tempat indah satu ini? Simak ulasannya, ya!
Sejarah Hagia Sophia dari Gereja, Masjid, Hingga Museum
Hagia Sophia terletak di Istanbul. Dibangun pada tahun 360. Awalnya Hagia Sophia merupakan gereja bahkan sempat menjadi gereja terbesar di dunia. Namun, pada tahun 1453, Fatih Sultan Mehmet berhasil menguasai Turki. Beliaulah yang akhirnya mengubah gereja Hagia Sophia menjadi masjid.
Saya masih ingat betapa mengagumkannya kisah Fatih Sultan Mehmet ini yang dikisahkan langsung oleh pemandu kami waktu itu. Kemudian beliau shalat di gereja Hagia Sophia dan memutuskan mengubahnya menjadi masjid. Sayangnya, pada tahun 1934, Ataturk mengubah masjid unik ini menjadi museum dan berlaku hingga sekarang.
Nama Hagia Sophia sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya kebijaksanaan yang suci. Museum ini menjadi salah satu tempat yang wajib banget dikunjungi ketika kamu menginjakkan kaki di negara Turki. Keindahan museum ini tidak hanya mampu membuat kita berdecak kagum, melainkan juga bisa mengantarkan sejarah panjangnya hingga menjadi museum seperti sekarang.
Hagia Sophia Sangat Unik
Kedua mata tak akan lepas dari memandang beberapa kaligrafi bertuliskan lafaz Allah, Muhammad, nama-nama para khalifah, serta kedua cucu Rasulullah saw. Apa yang unik dari museum ini? Yap! Dibiarkannnya mosaik Bunda Maria yang menggendung Yesus. Nggak pernah saya melihat tempat semacam ini sebelumnya.
Selain mosaik Bunda Maria, masih banyak mosaik lainnya yang bisa dilihat dari museum indah ini. Detail dari museum ini benar-benar tak henti bikin kagum. Kalau saya pribadi, begitu lekat membayangkan seperti apa zaman dulu, masa di mana Sultan Mehmet berhasil menguasai tempat ini dan mengubahnya menjadi masjid, namun tetap mempertahankan beberapa detail hingga seperti yang kita lihat sekarang.
Struktur Bangunan yang Luar Biasa Menakjubkan
Detail-detail dari bangunan ini memang akan sulit dijelaskan dengan kata-kata *eaaa. Kamu bisa merasakan ketika mengunjungi suatu tempat, rasanya mulut hanya bisa berdecak kagum bahkan nggak kebayang seperti apa proses pembuatannya dulu.
Iya, dan itulah yang bisa dinikmati dari museum bersejarah satu ini. Bangunan Hagia Sophia memiliki kubah yang amat besar. Tinggi kubah mencapai 50 meter dengan lebar 30 meter. Menariknya, cahaya matahari bisa masuk lewat celah-celah jendela yang mengelilingi dasarnya.
Mosaik-mosaik Al-Kitab dan kekaisaran Byzantium bisa kamu temukan di bagian dindingnya. Ini membuktikan bahwa sebelum berubah menjadi masjid, Hagia Sophia dulunya memang merupakan sebuah gereja.
Saat mengunjungi Hagia Sophia, beberapa rekan kami memilih tetap tinggal di salah satu rumah makan yang kami kunjungi. Alasannya, karena memang udara dingin serta gerimis menusuk tulang tidak mungkin dilewati oleh anak-anak yang sebagian masih balita.
Jika ada kesempatan lagi, ingin sekali berkunjung ke Turki di musim semi, menikmati keindahan tulip dan berkeliling lebih lama dari satu tempat ke tempat lainnya. Rasanya masih belum puas menyelami keindahan sejarah Islam di Turki. Negara luar biasa yang begitu saya kagumi, selain juga pemimpinnya. Suatu saat, insya Allah saya akan kembali. Semoga kamu juga :)
Salam hangat,
duh beruntungnya si kaka sudah menjejakkan kaki di turki dan memasuki hagia sopia,
ReplyDeletei love your blog !
ReplyDeleteTerima kasih yaaa :)
ReplyDeleteThank you...
ReplyDeleteMbak Muyass... Thanks Tulisannya yang indah. Ternyata begitu ya sejarah Hagia Sophia. Aku baru tahu. Aku kira memang Hagia sophia ini dibesarkan oleh orang islam ya. Ternyata keliru. Hehehe
ReplyDeleteYa ampun, ini masih jadi tempat yang ingin kukunjungi. Membaca ini rasanya bikin pengen buru-buru ke sana
ReplyDeleteTerima kasih kembali, Mbak :)
ReplyDeleteSemoga nanti bisa cepet ke sana yaa :D
ReplyDelete