Setelah batok kluwek dipecahkan, sebaiknya incipi dulu rasanya. Apakah pahit dan getir atau tidak. Kluwek yang basah bisa digunakan langsung, sedangkan jika kamu mendapatkan kluwek dalam kondisi kering, sebaiknya rendam dengan sedikit air panas supaya lebih mudah dihaluskan nantinya.
Rawon adalah menu favorit keluarga. Rasanya memang enak dan nggak bikin eneg. Sejak dulu saya terbiasa membuat rawon dengan bumbu buatan sendiri. Karena sebagian orang kadang suka membeli bumbu halus di pasar kemudian ditambah bawang dan kawan-kawannya baru kemudian ditumis. Ketika membeli bumbu halus di pasar, saya merasa baunya kurang wangi. Nggak tahu kenapa, lebih sreg bikin sendiri aja daripada harus beli jadi.
Bumbunya nggak ribet dan mudah didapatkan. Untuk menambah cita rasa gurih pada rawon, sebaiknya gunakan daging sandung lamur dan tulang iga supaya hasilnya lebih gurih alami. Rebuslah dengan api kecil supaya kaldunya benar-benar keluar sehingga kita tidak perlu menambahkan kaldu bubuk atau MSG.
Untuk merebus daging, sebaiknya gunakan sedikit air, setelah mendidih, masukkan potongan daging dan iga ke dalamnya. Setelah mendidih kembali, angkat dan ganti dengan air baru, kemudian rebus kembali sampai daging empuk.
Untuk daging supaya teksturnya bagus, sebaiknya daging telah dipotong-potong sebelum direbus. Karena jika direbus utuh dan dipotong setelah empuk, hasilnya daging jadi berserat dan berantakan (potongannya).
Untuk bumbu, sebaiknya ditumis dengan api kecil sehingga bumbu bisa matang sempurna dan tidak meninggalkan rasa langu yang nantinya akan berpengaruh terhadap rasa rawon. Bikin rawon nggak susah-susah banget, kok. Tapi, beberapa resep nggak terlalu cocok dengan keinginan saya. Nggak sesuai aja sama lidah.
Beberapa bulan ini saya selalu menggunakan resep yang sama setiap membuat rawon. Saya dapatkan dari buku Ci Xanders Kitchen yang udah Mega Best Seller. Kebanyakan resepnya Ci Xanders emang udah terbukti enak, ya. Setelah membeli bukunya, saya nggak pernah pakai resep lain selain yang beliau tulis.
Saya sedikit memodifikasi resep dengan menghilangkan penggunaan cabai merah dan cabai rawit. Anak-anak nggak ada yang doyan pedas sama sekali. Daripada mereka nggak makan, mending skip aja.
Teman-teman bisa menggunakan tetelan, daging khas, atau iga. Saya pribadi lebih suka pakai daging sandung lamur, tetelan, serta iga. Pelengkapnya bisa memakai tauge pendek, bawang goreng, sambal terasi, tempe goreng, serta telur asin. Jangan lupa kerupuknya juga, ya. Lupain deh diet kamu kalau sudah makan menu satu ini.
Cuslah, catat resepnya biar minggu depan bisa dicoba di rumah. Dijamin, meja makanmu bakalan semewah meja makan rumah makan padang sebelah…hihi *nggak nyambung banget…kwkwk.
Bahan:
1 kg daging sapi khas, iga atau tetelan
2 liter air
2 batang serai, memarkan
10 lembar daun jeruk
Secukupnya garam
Sedikit gula pasir
Haluskan bumbu:
7 buah kluwek (saya pakai 5 buah)
10 bawang merah
4 siung bawang putih
3-4 butir kemiri
Seruas jahe
Seruas kunyit
1 sdm ketumbar
2 sdt merica butir
Cara membuat:
1. Rebus daging dengan sedikit air. Kemudian setelah mendidih, buang air rebusan pertama dan ganti dengan yang baru.
2. Saya tambahkan beberapa lembar daun jeruk saat merebus daging.
3. Tumis bumbu sampai harum. Setelah daging setengah empuk, masukkan tumisan bumbu tersebut.
4. Tambahkan irisan daun bawang. Tambahkan garam dan gula secukupnya.
5. Tes rasa dan sajikan rawon iga dengan pelengkap.
Voila! Rawon iga buatan kamu sudah siap disajikan di meja makan. Anak bungsu saya doyan banget, Masya Allah. Kalau makan pakai rawon kayak nggak dikunyah…hihi. Langsung lep-lep aja. Bikinnya gampang, rasanya endes banget. Sempurna deh buat makan malam atau sarapan.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!
Salam,
Comments