Jujur saja, tidak mau mengulang kesalahan di masa lalu (saat saya kecil) yang menganggap peringkat pertama sebagai satu-satunya prestasi, sekarang saya berusaha membuat anak tetap ceria menjalani hari-harinya di sekolah. Belum lagi dia harus sekolah full day juga, kan? Jadinya, tetap serius, tetapi santai. Gimana ya menjelaskannya? Kwkwk. Intinya saya nggak mau terlalu memaksa dia belajar terutama di usia SD karena dia masih butuh bermain juga. Tapi, saya juga tidak ingin dia tumbuh menjadi anak yang tidak bertanggung jawab dengan tugasnya.
Selama ini, saya memang lumayan banyak membantu dia belajar terutama saat ujian. Sejak kelas 1 SD, saya hobi banget bikin latihan soal ketika ujian. Dengan senang hati dia mengerjakannya karena bagi dia, ujian itu adalah hal menyenangkan…kwkwk. Dia sendiri yang mengatakan itu pada saya.
Tapi, akhir-akhir ini saya mulai mengurangi itu. Dia cukup belajar dari buku-bukunya sendiri. Sekilas saya lihat dengan cara seperti ini justru agak mempersulit dia belajar. Karena dia harus menyisir satu per satu materi di buku yang jumlahnya aduhai. Akhirnya, tahun ini kepikiran lagi untuk merangkum materi sesuai kisi-kisi dan membuat beberapa soal latihannya juga. Dan kegiatan ini baru saya lakukan dua hari ini.
Bagaimana dengan anak-anak yang terlalu santai? Kan, ada tuh anak yang benar-benar nggak peduli dengan PR, ujian, ataupun tugas sekolah. Apa iya harus kita turuti sesuai kemauannya atau ada cara lain yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan waktu belajarnya di rumah terutama menjelang ujian?
1. Motivasi Anak Supaya Lebih Bersemangat Belajar
Kadang, ada anak yang tidak mau belajar bukan karena dia malas atau enggan, melainkan dia trauma dan sebel dengan orang tuanya yang ternyata kurang menghargai kerja keras mereka. Pernah menyindir anak karena nilai mereka tidak terlalu bagus? Padahal dia udah belajar sampai tengah malam. Atau pernahkah kamu membandingkan dia dengan anak tetangga yang nilailanya lebih tinggi? Coba koreksi cara kita mendidik mereka. Belum tentu mereka enggan belajar karena malas, bisa jadi karena kita sendiri yang telah melakukan kesalahan.
Motivasi anak-anak supaya lebih bersemangat. Jangan remehkan kerja keras mereka. Setiap anak itu cerdas dan unik. Tidak adil membandingkan dia dengan yang lain. Rasanya, cara terbaik adalah menjadi teman dia, mengerti perasaannya dan buatlah dia termotivasi tanpa memaksa.
2. Hargai Kerja Keras Mereka
Hargai kerja keras mereka, seberapa pun hasilnya. Dengan penghargaan yang layak, mereka akan merasa lebih dimengerti. Sangat penting membuat mereka merasa berharga dan memiliki orang-orang yang menghargai kerja keras mereka. Dengan begitu, tanpa perlu kita minta, mereka akan lebih giat lagi berusaha ke depannya, insya Allah.
Meremehkan kemampuan anak-anak dan kerja keras mereka hanya akan membuat mereka kurang percaya diri dan minder. Dan itu adalah sikap egois orang tua yang sebaiknya kita hindari.
3. Beri Kepercayaan
Bener kamu udah bisa?
Apa iya kamu udah belajar sungguh-sungguh barusan?
Daripada mengatakan hal demikian, mending ajak mereka belajar bersama. Bahas materi dan soal-soal bersama. Tanpa kita tanya, kita tahu seberapa mampu mereka. Kalau kita tidak memberikan kepercayaan kepada mereka, bagaimana mereka bisa serius belajar, toh akhirnya hanya dianggap berbohong atau sekadarnya. Jangan sampai, deh, kita begitu kepada anak-anak.
4. Buatlah Rangkuman Materi dan Latihan Soal
Bikin rangkuman itu penting. Kalau mereka sudah lebih besar, kita bisa meminta mereka membuat sendiri dengan menyicilnya setiap hari sebelum ujian. Tapi, untuk anak yang lebih kecil, nggak ada salahnya kita bikin latihan soal sekaligus rangkuman materi sesuai dengan kisi-kisi. Mungkin kita butuh mengorbankan waktu me time, tapi, jujur ini nggak akan memakan waktu lama, kok. Dan manfaatnya sangat besar buat mereka.
Dengan latihan soal, mereka bisa mengetes kemampuan diri sendiri, seberapa mampu sih mereka saat melaksanakan ujian nanti? Dengan latihan soal, mereka punya kesempatan untuk mencari jawaban yang tepat andai ada soal yang belum bisa dijawab.
Dan ini selalu saya kerjakan sejak sulung mulai masuk SD. Hasilnya, sangat lumayan membantu dia belajar meskipun minim didampingi sekalipun.
5. Doakan Mereka Tiada Henti
Jangan berhenti mendoakan anak-anak kita. Setelah usaha maksimal, saatnya kita serahkan semuanya pada Allah swt. Jangan sampai kamu rajin nyetatus di FB, tapi malah lupa mendoakan anak-anak sendiri *jangan lempar saya pakai panci…kwkwk.
Semoga tips-tips di atas bisa membantumu memaksimalkan waktu belajar anak-anak menjelang ujian. Hargai kerja keras mereka apa pun hasilnya. Belum tentu kita dulu sebaik mereka, lho…hehe.
Salam,
Comments