Photo: Dok pribadi |
Hai, hai! Iya, kamu yang sedang diet. Apa kabar, nih? Gimana dengan program diet kamu? Sudah berjalan atau masih di angan-angan saja? Apa pun itu, kuncinya ada di tangan kamu. Mau sebanyak apa motivasi yang dikatakan oleh orang-orang di sekitarmu, akan percuma jika kamu sendiri tetap diam di tempat dan enggan memulai.
Nggak masalah gemuk asalkan tetap sehat. No! Dulu saya sempat berpikir demikian. Karena sering gagal diet, akhirnya mencari pembenaran diri sehingga kita terlena dan lupa bahwa yang kurus saja bisa sakit apalagi yang gemuk? Please, diet itu bukan sekadar mau langsing dan pipi tirus, lebih dari itu, kita sedang berjuang untuk sehat. Sadarlah, bahwa kesehatan nggak bisa didapat dengan berpangku tangan, apalagi makan sembarangan. Kita harus memulainya sejak sekarang. Iya, sejak kamu membaca postingan ini, Guys!
Semakin hari, semakin banyak orang yang sadar akan kesehatannya. Semakin banyak orang yang senang mengubah pola makan, dari yang awalnya sembarangan, menjadi lebih sehat. Semakin hari, semakin banyak pula orang yang sadar, bahwa nasi adalah musuh terbesar kita saat ini. Bukan lemak, bukan minyak. Melainkan gula tersembunyi.
Gula itu nggak selalu harus manis, lho. Nasi yang wangi dan pulen itu meskipun rasanya tidak manis, tetap saja mengandung gula tinggi. Seseorang mengatakan, bahkan meski itu nasi merah sekalipun.
Kamu bisa lihat, banyak sekali orang menderita penyakit gula atau diabetes untuk saat ini. Sayangnya, sedikit saja yang mau mengubah pola makan. Bahkan banyak kerabat saya mengalaminya. Kadang gemas melihat mereka makan masih sembarangan. Tidak membatasi diri. Padahal, jika saja mau mengatur pola makannya menjadi lebih sehat, insya Allah, penyakit gulanya akan hilang bahkan tanpa obat sekalipun.
Bicara soal gula, saya pribadi bersyukur bisa menghindari nasi. Sudah masuk bulan ketiga saya tidak makan nasi sama sekali. Meskipun itu nasi merah, nasi jagung, atau nasi jenis lainnya. Alhamdulillah, sampai detik ini saya masih bisa beraktivitas seperti biasa. Bahkan tubuh jauh lebih fit, lho.
Selain tidak makan nasi, saya juga menghindari minuman manis dan teman-temannya. Bukannya nggak suka, tapi memang menjaga banget. Lagi pula, buat saya pribadi, manis itu nggak selalu harus dari gula, kok. Bisa juga dari buah-buahan yang rasanya beragam dan tentu saja jauh lebih sehat.
Sebelum membuat bumbu kacang dalam resep ini, saya sempat berpikir bahwa saya tidak akan bisa makan pecel lagi sejak ikut diet. Karena bumbu pecel sudah pasti menggunakan gula merah dan gula pasir. Sedangkan saya sudah bermusuhan dengan keduanya. Tapi, seiring berjalannya waktu, ide-ide bermunculan. Nggak mau bosan dengan menu-menu harian yang itu-itu saja, akhirnya saya berkreasi membuat bumbu kacang sendiri yang pastinya lebih sehat, tetapi dengan rasa yang tak kalah nikmat.
Salah satu pengganti gula yang bisa banget dicoba adalah menggunakan buah kurma. Idenya ngawur nggak, ya? Awalnya nggak pernah membayangkan bisa membuat bumbu kacang pakai kurma, tapi, dari sekian jenis buah yang masuk akal dimasukkan ke dalam bumbu kacang ya hanya kurma ini, ‘kan? Apa kamu ada ide lain?
Selain kurma, untuk menambah rasa legit, saya juga tambahkan madu sedikit. Tanpa madu pun rasanya tetap enak, kok. Jadi, madu bisa kamu skip, ya.
Selain itu, saya juga pengen banget makan somay dan pare. ‘Kan biasa, beli somay sekaligus ada parenya, tuh. Sedikit pahit bercampur bumbu kacang, rasanya klop banget di lidah. Tapi, gimana kita bisa bikin dengan catatan tetap sehat?
Hmmm, akhirny tercetuslah ide ini, Guys. Yess! Somay KW plus bumbu kacang super yummy dan sehat! Penasaran? Intip resep simpelnya, ya!
Bumbu Kacang:
4 sdm kacang tanah sangrai
5 butir kurma sukari
5 cabai rawit merah (sesuai selera)
4-5 lembar daun jeruk (makin banyak makin wangi)
1 ruas jari kencur
1 siung bawang putih
Sedikit air
Sedikit madu
Perasan jeruk limau
Sedikit garam Himalaya (boleh skip bagi yang ikut Diet Kenyang)
Bahan Somay KW:
2 buah pare
1 butir telur
2 buah tahu putih ukuran kecil, lumatkan
Cara Membuat:
1. Bumbu kacang: Campur semua bahan bumbu kecuali jeruk limau. Haluskan. Lebih kental lebih enak supaya rasa manisnya terasa. Kucuri perasan jeruk limau dan sajikan.
2. Somay KW: Campur telur dan tahu.
3. Potong-potong pare sesuai selera. Buang tengahnya. Alasi kukusan dengan daun pisang. Tata pare di atasnya. Beri isian adonan tahu. Kukus sampai matang.
Voila! Somay KW buatan kamu siap disantap bersama sambal kacang. Bisa tambahkan pelengkap lain seperti kentang kukus, telur, kol, atau sayuran favoritmu yang lain. Ini asli enak, Masya Allah.
Menu sehat atau menu diet nggak selalu hambar dan aneh dilihat, kok. Apalagi nggak manusiawi…hihi. Saya berusaha membuat aneka jenis menu sehat yang tetap enak supaya saya betah dan nggak pindah ke lain hati *eaa. Sebab diet bukan hanya dikerjakan saat kita gendut, melainkan seumur hidup. Iya, karena kita ingin menjaga kesehatan bukan hanya untuk saat ini, melainkan juga untuk nanti. Selamat mencoba, Guys!
Salam,
Comments