Hai, hai! Sudah lama sekali tidak baking sejak bulan Ramadhan. Selain karena nggak repot bawain bekal sekolah (karena sulung sudah puasa), saya juga mulai mengurangi makanan yang kurang sehat. Tapi, ‘kan saya yang diet, sedangkan yang lain tidak. Akhirnya setelah mulai masuk sekolah, kepikiran lagi mau bawain bekal apa besok?
Anak saya sudah masuk sekolah hingga sore hari. Sejak dulu tidak membiasakan membawakan uang jajan meskipun sebenarnya makanan di kantinnya cukup terjaga. Tidak ada penjual lain masuk. Hanya beberapa saja yang berjualan di kantin dan biasanya selalu dicek oleh komite sekolah supaya makanannya tetap terjaga, nggak aneh-aneh.
Si sulung sebenarnya sangat happy kalau emaknya mulai masak memasak lagi. Dia yang paling suka dimasakin kue-kue. Dia yang paling banyak ngabisin. Diam-diam, dia ngabisin 5 potong roti dalam sekejap. Masya Allah, kaget dan bingung juga kenapa dia selahap ini kalau ketemu kue buatan emaknya…hihi.
Seperti malam ini, sudah sikat gigi dan siap-siap tidur, dia malah mengekor ke dapur. Ternyata mau makan roti pizza lagi, Guys. Ambil nggak cukup sepotong, melainkan dua potong sekaligus. Yang diambil pun ukurannya lumayan karena bukan termasuk pizza mini melainkan pizza rolls.
Ketemu adiknya, diambillah roti miliknya. Pantesan, dari dapur kedengeran teriak-teriak…hihi. Ngambek rotinya diambil (padahal di dapur masih banyak). Karena alasan seperti inilah, kadang saya merasa tetap perlu membuat kue-kue termasuk roti. Mengawalinya lumayan berat, ya. Males, udah banyak lupa pula *hadeh.
Tadi sesuai kesepakatan bersama anak-anak, saya pun membuat pizza mini seperti di bukunya Ci Tintin Rayner. Dulu-dulu, saya juga memakai resep beliau. Tapi, biasanya takaran airnya sudah pasti berapa. Kali ini, di buku, jumlah takaran airnya sebanyak 150 ml untuk 300 gr tepung. Setelah dibaca ulang, ternyata dimasukkan seperlunya. Sempat kelembekan tadi, hiks. Akhirnya ditambah tepung, tetapi nggak berani tambah banyak takut bantet. Memang, hasil akhirnya jadi susah dibentuk karena terlalu lembek.
Jadi, saran saya, kasih airnya sedikit demi sedikit saja, ya. Biasanya, batasannya cukup ketika adonan bisa tercampur rata. Karena nanti di akhir akan ditambah dengan margarin.
Resep ini terbilang simpel dan ekonomis. Insya Allah hasilnya juga empuk. Pengalaman sejak dulu selalu begitu setiap membuat roti dengan resep-resep serupa.
Untuk topping, bebas saja mau pakai apa. Bisa pakai sosis, bawang bombai, saus tomat, mayonaise, daging asap, bayam (seperti mini pizza yang saya buat), dan oregano. Apa saja asal kamu bahagia *eaaa
Supaya cepat, sebaiknya siapkan bahan-bahannya dulu. Untuk saat ini, saya membuat adonan roti menggunakan hand mixer, tapi, kayaknya pakai tangan lebih oke hasilnya. Saya melihat seperti Youtuber Mbak Nikmatul Rasidah, meskipun punya bread maker, tetap aja beliau memilih mengulen roti pakai tangan. Saya dulu juga meniru beliau, resep-resepnya sederhana, tetapi serat rotinya bagus banget, Masya Allah.
Jadi kangen pengen ngulen pakai tangan lagi. Soalnya, untuk mini pizza ini, seratnya belum sesuai dengan yang saya harapkan. Bisa juga karena kelembekan dan saya tambah tepung, bisa juga karena hand mixer saya yang bermasalah *nyari kambing guling…hihi.
Kalau ada waktu longgar, mending bikin pakai tangan. Tapi, hari gini, kadang saya mencuci dan setrika saja sampai tengah malam, apalagi urusan baking…hihi. Berat, Jenderal. Jadi, masih milih yang praktis saja, bahkan sudah memilih salah satu mesin bread maker untuk diadopsi *istikharah dulu, Guys…hihi.
O, ya, memanggang pizza sebenarnya tidak selalu harus pakai oven. Kamu juga bisa pakai teflon dan gunakan api kecil saja. Tutupnya jangan lupa dibungkus kain bersih supaya uap airnya tidak jatuh ke adonan pizzanya.
Rasanya memang tidak seenak pizza terkenal itu, tapi, kalau cuma buat obat kangen, ini sudah oke banget, kok. Harganya juga ekonomis. Jika mau lebih enak, banyakin keju mozzarella atau keju lelehnya. Tanpa banyak tambahan topping, Insya Allah sudah sangat sempurna.
Berikut resep mini pizza yang bisa kamu coba di rumah, ya!
Bahan:
200 gram tepung terigu protein tinggi (contoh: Cakra)
100 gram tepung terigu protein sedang (contoh: Segitiga)
40 gram gula pasir
1 butir kuning telur
6 gram ragi instan
½ sdt garam
60 gram salted butter
150 ml air dingin (secukupnya saja)
Topping:
Keju Kraft Quick Melt
Mayonaise
Saus tomat
Sosis
Bayam
Cara membuat:
1. Campur bahan kering, tambahkan kuning telur dan masukkan air sedikit demi sedikit. Aduk rata. Jika sudah tercampur, tidak perlu tambahkan air khawatir kelembekan.
2. Masukkan garam dan margarinnya (salted butter). Uleni sampai kalis elastis. Diamkan selama 30 menit sambil ditutup.
3. Bentuk adonan sesuai selera. Saya ambil 30 gram adonan dibulatkan, kemudian digilas.
Olesi dengan saus tomat, taburi sosis, beri bayam dan mayonaise. Terakhir, beri tambahan keju parut.
4. Diamkan adonan selama 30 menit.
5. Panggang selama 10-12 menit dengan suhu 190 celcius. Setelah dikeluarkan dari oven, olesi atasnya dengan margarin.
6. Simpan atau sajikan selagi hangat.
Voila! Pizza mininya sudah jadi dan siap dibawa ke sekolah besok. Gimana? Simpel banget, kan? Saya sempat tambahkan susu bubuk satu sachet ke dalam adonan. Bisa kamu skip juga kalau mau. Supaya lebih gurih saja rasanya.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. Happy baking, Guys!
Salam,
Wah mantep nih.. dulu waktu sma saya sering beli pizza mini seperti ini. ternyata bisa ganjel perut lapar..
ReplyDeleteNgileeer mbakkk. Aaah mau coba buat, uwww.. kayaknya bisa nih, mayan gampang
ReplyDelete