Foto: Dok pribadi |
Salah satu yang menarik dan tidak banyak orang tahu adalah Candi Kidal di Tumpang, Malang. Sudah lama sekali saya tidak mengunjungi Candi Kidal. Beberapa foto yang saya abadikan ini diambil pada tahun 2009 saat saya dan mas baru saja menikah *cieee…haha.
Kami main ke Candi Kidal karena lokasinya yang dekat dengan rumah kakak ipar. Jadi, sekalian mampir dan sekalian main ke Candi Kidal. Dan itulah kali pertama saya main ke sana dan melihat langsung candi khas Jawa Timuran dengan bentuk ramping dan tinggi tersebut.
Candi Kidal Menyimpan Legenda Tentang Garuda
Garudeya atau Garuda digambarkan dalam bentuk relief yang dipahatkan pada bangunan candi. Ada tiga relief yang menggambarkan legenda tentang Garuda. Bagi kamu yang belum tahu, pasti membaca legenda ini akan sangat menarik. Gimana kalau bisa melihat langsung bangunan candinya sekaligus belajar mengenal sejarah dibangunnya Candi Kidal ini? Pastinya akan jadi momen berharga dan tak terlupakan.
Garuda merupakan anak angkat dari Winata. Winata memiliki saudara bernama Kadru. Berbeda dengan Winata, Kadru punya anak angkat berupa 3 ekor ular. Kadru sangat pemalas, dia tidak mau letih mengasuh anak angkatnya yang sangat merepotkan, lari ke semak, susah ditemukan. Akhirnya Kadru punya inisiatif memanfaatkan Winata demi kepentingan pribadinya. Dia mengajak Winata bertaruh, dan ternyata Kadrulah pemenangnya. Tugas mengasuh ketiga anak ular itu pun diserahkan pada Winata. Sejak saat itu, Winata harus melayani Kadru dan ketiga anak angkatnya.
Karena tugasnya yang berat, akhirnya Winata meminta bantuan pada Garuda. Pada relief yang dipahatkan di Candi Kidal digambarkan dengan sosok Garuda serta tiga ekor ular di atasnya. Setelah besar, Garuda mencari tahu, kenapa Winata harus mengurusi ketiga ular itu sedangkan Kadru tidak? Winata pun akhirnya bercerita tentang nasib malang yang menimpanya.
Demi menolong sang ibu, Garuda menanyakan kepada ketiga ular tersebut, bagaimana dia bisa membebaskan Winata dari perbudakan yang dilakukan oleh Kadru? Ular-ular itu pun meminta tebusan berupa air suci amerta yang disimpan di kahyangan dan dijaga oleh para dewa. Dengan susah payah Garuda meminjam air suci tersebut. Kisah Garuda dengan air suci ini diabadikan dengan relief berupa gambar Garuda membawa kendi di atas kepalanya. Menarik sekali, ya?
Selanjutnya dengan air itu, Garuda dapat membebaskan ibunya dari perbudakan. Kisah ini pun diabadikan dalam relief berupa Garuda menggendong seorang wanita yang tak lain adalah ibu angkatnya.
Wah, benar-benar legenda yang sarat akan pesan moral. Setelah mengetahui kisah ini, saya jadi tertarik dan ingin sekali berkunjung lagi ke Candi Kidal. Apalagi Candi Kidal belum banyak diketahui orang banyak karena letaknya yang terdapat di desa terpencil. Semoga dengan terdaftarnya Candi Kidal sebagai salah satu Cagar Budaya berupa bangunan, para wisatawan akan semakin ramai berdatangan ke sana untuk berwisata edukasi. Berwisata sambil belajar. Menarik sekali, kan?
Ketika mudik lebaran nanti, mungkin akan sangat menarik jika saya dan anak-anak bisa berkunjung lagi ke sana. Buat kamu yang penasaran seperti apa Candi Kidal ini, datanglah ke kota Malang dan kunjungi desa Rejokidal, Tumpang dan lihat langsung seperti apa candi khas Jawa Timuran ini, ya!
Salam,
Garuda sangat berperan dalam membebaskan ibunya dari beban berat ya...
ReplyDeletemalang banyak banget objek wisata dan sejarahnya ya. baru denger ada candi kidal di malang. kisah legenda yang menarik.
ReplyDeleteSalam kunjungan dan follow :)
ReplyDelete