Pergi Umroh plus Turki bareng anak-anak? Rasanya itu hanya seperti mimpi di siang bolong. Awalnya hanya ingin pergi umroh, kalau bisa bersama anak-anak juga, tapi Allah justru begitu baik sehingga memberikan kami kesempatan untuk beribadah umroh plus Turki bersama. Alhamdulillah, bahagia tak terkira saat itu.
Saya pribadi termasuk orang yang kurang suka dan selalu ribet kalau harus pergi-pergi. Entah itu hanya sekadar ke luar kota atau liburan mengisi weekend bersama anak-anak. Jadi, ketika suami memutuskan ikut serta untuk mengajak anak-anak beribadah umroh plus Turki, rasanya nggak kebayang aja bawaan akan sebanyak apa. Lebih mirip mau pindahan rumah…he.
Kami harus berangkat menuju Turki pada akhir bulan Februari, dan ternyata di sana sedang musim dingin. Salju sedang turun dan udara pastilah menusuk tulang. Yang terbayang saat itu, bagaimana dengan anak-anak? Bagaimana nanti di jalan? Bagaimana nanti kalau repot bawa dua anak? Tapi, kami harus tetap berangkat, semuanya sudah mulai dipersiapkan dengan matang, termasuk mengurus paspor dan segala keperluannnya.
Dan pilihan terakhir yang harus saya ambil adalah, dibuat santai saja. Kalau saya tetap membawa mental super ribet seperti biasanya, saya yakin, perjalanan umroh plus Turki ini nggak akan nyaman, bikin deg-degan, nggak bakalan saya nikmati saking ribetnya memikirkan ini dan itu. Jadi, saya nggak mau ambil pusing, sebelumnya saya tetap mempersiapkan segalanya dengan matang, dan mencoba memikirkan banyak hal baik, bahwa kami akan pergi beribadah, insya Allah akan dimudahkan.
Lalu apa saja yang harus dipersiapkan ketika membawa serta anak-anak untuk beribadah umroh plus Turki yang butuh waktu sekitar 12 hari?
Bawa Pakaian Secukupnya
Saat berangkat, si sulung berusia tujuh tahun, yang artinya sudah lebih mudah buat saya membawanya pergi karena dia sudah lebih mandiri dan bisa melakukan banyak hal tanpa membutuhkan bantuan orang lain. Sedangkan adiknya saat itu berusia 2 tahun lebih. Belum lulus toilet training dan masih ASI. Itu menjadi kesulitan sekaligus kemudah juga buat saya.
Pertama, kalau masih ASI, apa-apa serba mudah aja, deh. Tapi, dia belum lulus toilet training, itu artinya saya harus membawa bawaan lebih karena bakal memasukkan popok berapa biji ke dalam koper? Hehe. Saya menghitung berapa jumlah pakaian dan popok yang akan dibutuhkan selama perjalanan umroh plus Turki yang diperkirakan memakan waktu hampir dua minggu. Dihitung segala kemungkinannya, misalnya kalau sampai ketumpahan minuman, kalau muntah di jalan, dan banyak kemungkinan yang akhirnya bikin bawaannya nggak sedikit.
Buat orang tua, bawa pakaian memang bisa secukupnya saja, tapi buat anak-anak rasanya itu nggak bisa dilakukan dengan mudah. Karena kami berangkat saat di Turki musim dingin, kami harus membawa baju dalam serta jaket musim dingin yang sangat tebal untuk persiapan selama berada di Turki.
Baju-baju dalaman itu bisa menghangatkan. Kamu bisa memakainya sebelum mengenakan pakaian biasa, baru kemudian bisa memakai jaket hangat. Selain itu, butuh sarung tangan dan kaos kaki juga. Di Turki, kamu juga bisa membelinya dengan mudah, misalnya saat berada di hotel, tapi kadang kita nggak punya cukup waktu untuk melakukan itu ketika sudah dalam perjalanan. So, saran saya persiapkan jauh-jauh di rumah supaya nanti saat di sana kita sudah siap.
Untuk ibadah umroh, anak-anak bisa dibelikan kain ihram khusus anak-anak yang bisa dibeli dengan mudah. Kalau dari travel yang saya ikuti, anak-anak dapat kain ihram ukuran orang dewasa, jadi sebagian bisa dipakai, sebagian nggak. Si adik dibelikan kain ihram anak-anak, sedangkan kakak dipakaikan satu kain ihram dewasa yang dibagi menjadi dua. Biar lebih hemat juga, kan? Sayang kalau nggak dipakai. Jadi, rombongan kami yang jumlah anak-anaknya hampir sepuluh orang melakukan hal serupa.
Jangan Lupa Membawa Obat-obatan
Saat akan pergi jauh, jangan sampai kamu lupa membawa obat-obatan. Terutama jika ada riwayat penyakit tertentu seperti kejang demam. Obat-obatan yang saya bawa hanya standar saja, termasuk obat flu, penurun panas dan vitamin. Obat-obatan ini sebaiknya juga masuk dalam tas yang selalu kita pakai, jangan simpan di dalam koper karena akan menyulitkan kita ketika mencarinya di saat yang tidak tepat.
Nggak kebayang 'kan lagi di pesawat, terus butuh obat dan obatnya ada di dalam koper? Hiks. Pasti harus repot banget bongkar koper, lebih repot lagi kalau kopernya nggak masuk bagasi. Baiklah, tamat sudah riwayat kita, kan? Jadi, selalu sedia obat-obatan ini di dalam tas yang selalu kita bawa sendiri.
Bawa Camilan dan Lauk yang Bisa Tahan Lama
Kalau bawa anak kecil, jangan sampai kamu lupa membawa makanan ringan dan makanan kering seperti abon untuk di perjalanan. Terutama saat ke Turki, makanan di sana cenderung nggak cocok buat orang Indonesia seperti kami. Karena kadang kami makan tidak di hotel, tapi di rumah makan di dalam perjalanan. Nah, kalau di tempat makan seperti ini, menunya nggak bakalan sebanyak saat ada di hotel. Jadi, kamu butuh makanan yang bisa disantap sama anak-anak.
Sebagian dari kami juga membawa penanak nasi dan beras. Jadi, selama di jalan, selalu ada kotak bekal berisi nasi dan lauk buat anak-anak ketika tiba-tiba lapar atau nggak cocok dengan makanan di sana.
Kamu bisa membawa secukupnya saja, karena faktanya justru nggak bakalan kekurangan makanan insya Allah. Kadang kita jajan di pinggir jalan ketika mengunjungi wisata di Turki. Dingin-dingin, enaknya makan yang hangat seperti jagung bakar dan aneka camilan lain yang mengenyangkan seperti roti khas Turki dengan selai Nutella yang yummy!
Jangan Lupa Membawa Kantong Kresek
Benda satu ini termasuk remeh banget, ya? Tapi, ternyata kita cukup membutuhkan ini ketika berada di perjalanan, lho. Misalnya ketika anak muntah, membungkus baju yang basah dan kotor, membungkus makanan, membuang sampah selama di jalan, atau untuk keperluan lainnya.
Karena anak-anak termasuk yang mudah muntah, baik karena menangis atau mabuk perjalanan, suami menyiapkan kantong kresek yang telah dilipat rapi. Ketika dibutuhkan, kita bisa dengan mudah mengambilnya.
Bawa Mainan atau Buku Kesayangan Anak-anak
Anak-anak itu kadang mudah bosan, lho. Daripada mereka rewel, nggak ada salahnya membawah mainan atau buku kesayangan mereka sehingga mereka bisa dengan mudah memakainya bersama yang lain.
Karena perjalanan umroh plus Turki kali ini bareng sama keluarga lain yang membawa serta anak-anak, perjalanan kami rasanya nggak terlalu sulit. Mereka berbaur satu sama lain, berkumpul, main-main bareng, ke masjid dan shalat bareng. Intinya begitu menyenangkan ketika mereka bisa bertemu teman sebayanya.
Membawa Uang Saku
Ini merupakan salah satu hal yang wajib banget dibawa, ya. Bawalah mata uang negara yang mau kita kunjungi. Bawa secukupnya saja, karena biasanya hanya kita pakai untuk membeli oleh-oleh atau jajan di jalan. Sedangkan untuk makan biasanya sudah diurus oleh travel yang kita ikuti.
Bawa Kereta Bayi dan Gendongan
Buat yang akan membawa balita, kamu harus perhitungkan betul, jangan sampai melewatkan dua hal ini, lho. Kereta itu begitu dibutuhkan selama di Turki, karena kadang anak capek digendong atau berjalan kaki sehingga dia bisa istirahat di kereta. Begitu juga dengan gendongan.
Sedikit cerita, saat umroh, suami menolak membawa gendongan karena yakin si bungsu bisa digendong sendiri. Selama perjalanan di Turki, si bungsu nempel banget sama ayahnya sehingga dia begitu pede saat umroh bakalan terjadi hal serupa. Ternyata oh ternyata, saat baru memasuki pelataran Kakbah, adik udah minta gendong Bundanya saja. Dan itu terus belanjut sampai sa’i.
Kenapa nggak naik kursi roda? Jalur kursi roda berbeda dengan pejalan kaki. Dan tentu saja saya tidak mau berpisah dari yang lain. Selain saya, ada juga saudara yang mengalami nasib serupa. Entah kenapa ia tidak mau lepas dari gendongan ibunya padahal biasanya mudah saja.
Begitu juga yang terjadi dengan si bungsu, sampai orang lain ingin menggendongnya, membantu saya, melihat adik sepertinya tertidur, tapi saat dipindah, tiba-tiba saja bangun dan menangis kencang. Ujian banget dan sempat rasanya pengen nyerah saat itu. Tapi, Alhamdulillah, akhirnya bisa selesai tanpa banyak kendala.
Berbagi Tugas dengan Suami
Bagaimana ibadah umroh plus Turki membawa serta balita? Sebenarnya sudah banyak sekali yang melakukan ini. Saya mungkin termasuk salah satu yang berkesempatan juga membawa anak-anak saat ibadah umroh dan traveling ke Turki.
Supaya ibadah tetap maksimal, dan perjalanan traveling tetap menyenangkan, cobalah berbagi tugas dengan pasangan kamu. Saat di Turki, adik bersama ayahnya, dan si sulung kebih sering bersama saya. Saat di Mekkah pun sama, kami bergantian shalat dan melakukan ibadah lain. Thawaf sunnah bersama, saya menggendong si bungsu dan ayah menggandeng si sulung. Saat ingin shalat, kami bergantian menjaga si bungsu, sampai kami juga bisa menyentuh Kakbah dan shalat di Hijir Ismail. Ketika itu jangan dibayangkan mudah, ya? Butuh tenaga dan kerja keras buat sampai di sana, bahkan saat akan keluar dari kerumunan saya sampai kesulitan dan dibantu orang lain yang tidak kami kenal. Masya Allah, perjalanan yang tidak mudah.
Persiapkan Mental
Perjalanan ibadah umroh plus Turki merupakan perjalanan yang benar-benar tidak mudah buat kami karena ini kali pertama kami pergi jauh bersama keluarga. Kami harus berada di pesawat selama hampir 13 jam menuju Turki. Bersyukurnya kami berangkat malam hari sehingga anak-anak bisa tidur dengan pulas di pesawat. Selain itu, terjadi drama juga, salah satunya ketika si bungsu tiba-tiba minta cuci tangan di kamar mandi sedangkan saat itu pesawat mau landing. Duh, dia nangis sampai muntah-muntah, disangka orang sedang sakit atau kesakitan telinganya...he.
Tapi, apa pun kesulitan itu, jangan dibawa ribet. Si bungsu sempat demam selama di Madinah dan Mekkah dan susah banget minum penurun panas, tapi saya coba menenangkan diri supaya tidak panik. Mencoba menikmati, dan Alhamdulillah, saat mau pulang, di pesawat selama 13 jam, bungsu suhunya normal dan tidur nyenyak.
Itulah beberapa persiapan yang harus dilakukan saat akan melakukan ibadah umroh plus Turki ketika musim dingin. Tetaplah berpikir positif, sebab semua akan berjalan sesuai dengan apa yang kamu pikirkan. Banyaklah berdoa semoga perjalanan menyenangkan itu benar-benar berpahala dan bisa jadi bonding bersama anak-anak.
Salam hangat,
berharap bisa ajak orang tua dan nenek minimal pergi umroh.. semoga saja secepatnya
ReplyDeleteAamiin-aamiin makasih doanya, tertanda pembaca setia blog mba heheh btw seru banget ya mba rezeki bisa umroh dan traveling bareng anak❤️
ReplyDeleteAamiin. Semoga kami segera mendapat panggilan untuk mengunjungi tanah suci.
ReplyDeleteTerima kasih atas share pengalamannya, Mba.
Ya Allah berilah kesempatan hamba untuk menunaikan Haji dan Umrooh.. aamiin ya Allah..
ReplyDeleteDan tips terakhir dari gua, anak-anaknya harus diajak, jangan sampai nggak ckckck
ReplyDeletewah....asiik ya, beribadah sekeluarga.
ReplyDeleteThank you tips tips nya. Bermanfaat.
Hasil jepretannya apik. Thank you for sharing
harusnya seneng itu mbak bisa umroh sekeluarga :)
ReplyDeletewah.. sepertinya seru sekali kak bisa ke tanah suci bersama keluarga. :)
ReplyDeleteAamiin, Mbak..
ReplyDeleteAamiin..semoga terwujud ya,
ReplyDeleteAamiin.. :)
ReplyDeleteAamiin, Mbak..sama2..
ReplyDeleteAaamiin
ReplyDeleteHaha...iyaaa
ReplyDeleteSama-sama, Mbak..
ReplyDeleteSenang, Mas..hehe. Alhamdulillah seneng banget
ReplyDeleteBetul, Mas.. :)
ReplyDeleteSubhanallah...bahagia sekali ya bisa sama2 umroh dg anak2. Sampai saat ini, anak2 dah pada kuliah blom juga kesampean pengen umroh bareng anak2. Moga2 dream come true....Aamiin
ReplyDeleteAamiin..semoga segera terkabul
ReplyDelete